Kasus Campak 8 Daerah Di Jatim Meningkat, Gubernur Khofifah Imbau Masyarakat Waspada dan Segera Lengkapi Vaksinasi MR pada Anak

oleh -624 Dilihat

SabdaNews.com  – Gubermur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengimbau seluruh warga masyarakat untuk mewaspadai penyakit campak rubela yang telah mengalami peningkatan di sejumlah wilayah di Indonesia.

Termasuk beberapa daerah di Jatim yang kasus campaknya meningkat seperti Kota Batu, Kab Bangkalan, Kab Magetan, Kab Sampang, Kab Pamekasan, Kab Sumenep, Kab Pasuruan dan Kab Probolinggo.

Dengan kondisi ini, Gubernur Khofifah meminta seluruh sektor kesehatan meliputi jajaran dinas kesehatan, rumah sakit hingga layanan kesehatan untuk bersiap diri dan mengantisipasi agar Kasus Campak pada anak bisa diantisipasi dengan penanganan yang terpadu agar penyebarannya tidak meluas.

Dia juga meminta kepada masyarakat untuk mewaspadai penyakit campak pada anak dengan melengkapi status vaksinasi campak rubella (MR) pada anak.

“Kami imbau kepada masyarakat untuk waspada terhadap penyakit campak dan segera lengkapi vaksinasi campak rubella (MR) anak, karena saat ini tengah terjadi peningkatan kasus campak di beberapa daerah di Jawa Timur,” jelasnya di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Minggu (22/1/2023).

Lebih lanjut disampaikan gubernur, peningkatan kasus campak ini disebabkan terjadinya penurunan cakupan imunisasi yang signifikan saat pandemi Covid-19 sehingga menyebabkan banyaknya anak yang tidak mendapatkan imunisasi rutin lengkap.

Oleh karenanya, Pemprov Jatim akan berkoordinasi melalui kabupaten/kota untuk mengidentifikasi setiap perkembangan kasus Campak pada anak.

“Kasus Campak terjadi dikarenakan rendahnya cakupan imunisasi MR/MMR. Oleh karena itu, kepada orang tua harus memastikan buah hatinya sudah mendapatkan cakupan vaksinasi yang lengkap,” tegasnya.

Baca Juga:  Posko Siaga Musim Lebaran BPBD Jatim Berakhir Pukul 24.00 WIB Hari Ini

Gubernur Khofifah berpesan kepada masyarakat jika menemui gejala demam dan ruam/bintik kemerahan, segera dibawa ke puskesmas atau fasilitas pelayanan kesehatan terdekat.

“Penyakit ini sangat mudah menular, jika ditemukan 1 kasus, maka bisa menularkan 12-18 orang di sekitarnya. Namun, campak sangat mudah dicegah dengan Imunisasi. Mohon dipastikan semua anak-anak mendapatkan 3 kali imunisasi campak yaitu pada saat umur 9 bulan, 18 bulan dan kelas 1 SD,” harapnya.

Di tempat terpisah, Kadinkes Prov. Jatim dr. Erwin Astha menjelaskan bahwa Pemprov Jatim melalui Dinkes Jatim telah melakukan beberapa upaya untuk mengendalikan kasus campak di Jawa Timur.

“Kami telah melakukan pendampingan kepada kabupaten/ kota terdampak mulai dari melakukan penyelidikan epidemiologi hingga memberikan rekomendasi pelaksanaan Outbreak Respons Immunization (ORI) atau pemberian tambahan imunisasi MR untuk melindungi kelompok masyarakat yang berisiko.” jelasnya

Ia menambahkan bahwa Dinkes Jatim juga menyediakan logistik berupa vaksin MR untuk pelaksanaan Outbreak Respons Immunization (ORI) di kabupaten/ kota yang membutuhkan.

“Selain itu, untuk mencegah meluasnya PD3I (Penyakit yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi), Gubernur Jatim juga telah mengeluarkan surat kewaspadaan KLB PD3I pada bulan Juli 2022.” ujar dr. Erwin.

Kendati demikian pihaknya memastikan bahwa Dinkes Jatim akan melakukan pemantauan pelaksanaan (ORI) di kabupaten/ kota terdampak.

“Kami juga mendorong Dinkes kabupaten/kota dalam upaya meningkatkan cakupan imunisasi rutin yang tinggi dan merata,” paparnya. (tis)

Baca Juga:  Wujudkan Nawa Karsa Gresik Sehati, Gus Yani Jalin Kerja Sama Bidang Kesehatan Dengan Universitas Airlangga Dan Universitas Brawijaya

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.