SabdaNews.com – Wakil Ketua DPRD Jawa Timur Sri Wahyuni mengaku senang paska balita bernama Nazril Izzan Khoirulloh, warga Desa Tapelan, Kecamatan Kapas, Kabupaten Bojonegoro selesai menjalani operasi di RSUD Dr Soetomo, Surabaya, Jumat (12/9/2025) lalu diperbolehkan pulang.
Pasien berusia dua tahun lima bulan, putra pasangan Mochammad Siswanto dan Juli Astutik ini menderita Atresia Ani atau lahir tanpa anus. Sehingga membutuhkan penanganan operasi secara bertahap agar bisa normal sebagaimana kebanyakan orang.
“Jadi Sabtu (13/9) sore, pasien sudah diperbolehkan pulang. Saya sempatkan untuk membesuk dan mendoakan agar segera diberikan kesembuhan, walaupun operasinya belum tuntas karena butuh beberapa tahap tindakan,” ujar wanita yang akrab disapa Yuni ini, Senin (15/9/2025).
Politisi Partai Demokrat ini mengaku siap mengawal hingga kesembuhan pasien. Yuni mengaku dirinya mendapatkan laporan bahwa warga di dapilnya (Bojonegoro-Tuban) mengalami penyakit kelainan bawaan lahir.
“Mendapat informasi tersebut saya langsung mengunjungi rumah keluarga pasien untuk mengetahui kronologis awalnya seperti apa. Setelah itu, saya mencoba menyambungkan dengan pihak RSUD Dr Soetomo, Alhamdulillah direspon dan kemarin Jumat dilakukan operasi pelebaran saluran kencing dan anus. Karena sebelumnya sudah pernah dilakukan operasi pembuatan anus,” katanya.
Lebih lanjut Yuni mengungkapkan, karena ini merupakan penyakit kelainan bawaan lahir, maka operasinya memang harus bertahap. “Insyallah saya siap mengawal pasien,” ungkapnya.
Sebagaimana diketahui, Atresia Ani (tidak memiliki anus) sejak lahir ini menyebabkan pasien yang kini berusia 2 tahun 5 bulan, harus dibikinkan anus buatan. Sejak usia dua hari, bayi Nazril telah menjalani operasi besar di RSUD Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro, lalu dilanjutkan operasi kedua di Kediri saat berusia tiga bulan.
Namun, pasca operasi kedua, kondisi Nazril semakin kompleks. Ia tidak bisa buang air kecil secara normal dan harus menggunakan kateter secara terus-menerus hingga 2 tahun terakhir. Ia bahkan telah menjalani beberapa kali operasi tambahan karena selang kateternya sering terlepas. (pun)