SabdaNews.com – Anggota DPRD Jatim Noer Soetjipto bersama pengurus DPD Partai Gerindra Jatim mengirimkan bantuan untuk korban longsor di Kabupaten Trenggalek. Bantuan tersebut sebagai bentuk komitmen kemanusiaan terhadap warga Trenggalek dan sekitarnya yang mengalami bencana.
Usai menyerahkan bantuan, politikus asal Partai Gerindra di dampingi ketua DPD Partai Gerindra Jatim Anwar Sadad berharap pemerintah dan masyarakat meningkatkan kewaspadaan dan menyiapkan mitigasi di daerah-daerah rawan bencana di Jatim.
“Cuaca ekstrem di sejumlah daerah di Jatim salah satunya di Trenggalek perlu menjadi perhatian khusus. Pasalnya, di Trenggalek dan sekitarnya sering dilanda bencana, sehingga saya berharap Pemprov Jatim dan Pemkab Trenggalek lebih tanggap,” jelas Noer Soetjipto, Jumat (17/2/2023).
Anggota Komisi B DPRD Jatim ini mengakui ada sejumlah permintaan warga di pengungsian. Diantaranya pemenuhan air bersih dan pemenuhan kebutuhan sehari-hari.
“Untuk pemenuhan air bersih diharapkan Pemprov segera mengirimkan bantuan karena yang sudah ada belum memadai,” harap Noer Sutjipto.
Selain itu, yang terpenting adalah bagaimana caranya membantu masyarakat korban bencana pasca bencana berakhir.
“Yang perlu dipikirkan pasca bencana ini bagaimana caranya yang terpenting upaya Pemprov untuk menekan seminim mungkin kerugian masyarakat saat ada bencana lagi,” jelas pria asli Trenggalek ini.
Sebagaimana diketahui, hujan deras dengan intensitas tinggi selama beberapa hari terakhir yang melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Trenggalek menyebabkan terjadinya bencana tanah longsor di sejumlah wilayah.
Longsor terpantau ada di sejumlah tempat di Kabupaten Trenggalek diantaranya di Kec Suruh, Kec Munjungan, Kec Dongko serta Kec Panggul.
Longsor pertama terjadi pada Rabu dini hari sekitar pukul 02.00 WIB di Desa Nglebo Kec Suruh. Saat itu, tebing sepanjang 8 meter dan tinggi sekitar 4 meter longsor yang berdampak pada dua rumah warga di bawahnya rusak.
Tak berselang lama, longsor dilaporkan juga terjadi di sejumlah titik di wilayah Kec Panggul. Salah satunya di Desa Ngrencak, tepatnya di RT 25/RW 10 Dusun Kasihan menyebabkan akses utama dari Kec Dongko menuju Kec Panggul tertutup material longsor.
Wilayah Panggul lainnya juga mengalami longsor hingga membuat rumah warga di RT 10/RW 04 Dusun Belang Desa Tangkil emboknya jebol setelah dihantam tebing setinggi 3 meter dengan panjang 6 meter longsor usai hujan deras.
Merujuk prakiraan cuaca yang dirilis Stasiun Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kelas I Juanda, Trenggalek menjadi salah satu daerah yang masuk wilayah pemetaan potensi cuaca ekstrem mulai tanggal 11 hingga 17 Februari.
Cuaca ekstrem itu berpotensi memicu terjadinya bencana hidrometeorologi seperti banjir genangan hingga banjir bandang, pohon tumbang dan tanah longsor. (pun)