MOJOKERTO.SabdaNews.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur bekerjasama dengan pokja wartawan Grahadi menggelar pelatihan Basic Life Support dan Pertolongan Pertama Gawat Darurat (PPGD) bencana, di Padusan Camping Ground Pacet Mojokerto pada Kamis (16/2/2023).
Tujuan pelatihan ini untuk meningkatkan kapasitas wartawan dalam pengurangan risiko bencana (PRB). Hadir dalam kegiatan ini, Kalaksa BPBD Jatim, Gatot Soebroto, Kabid Pencegahan & Kesiapsiagaan BPBD Jatim, Andhika N Sudigda, Sub Koordinator Sub Substansi Pencegahan BPBD Jatim, Dadang Iqwandy, Koordinator SRPB Jatim, Dian Harmuningsih dan Pakar Komunikasi Unair Surabaya, Suko Widodo.
“Kami berharap dengan sosialisasi ini teman -teman media bisa memberikan informasi yang sebenar-benarnya bagi masyarakat. Khususnya dalam hal kebencanaan,” kata Gatot Soebroto.
Menurutnya, sosialisasi ini sekaligus memberikan edukasi bagi wartawan tentang pelatihan Basic Life Support dan Pertolongan Pertama Gawat Darurat. Tak kalah pentingnya adalah tata cara dan tata tertib dalam peliputan bencana.
Diakui Gatot, teman-teman jurnalis liputan tentang kejadian bencana sangat bagus. Tapi yang disayangkan adalah saat rekan wartawan kurang memperhatikan keselamatan diri sendiri. Sehingga diperlukan edukasi mengenai tata cara peliputan bencana.
“Tolong jaga keselamatan diri sendiri saat meliput kejadian bencana. Serta hormati tradisi lokalnya, khususnya tata cara masuk ke wilayah bencana. Dan yang paling penting wartawan harus bisa P3K buat diri sendiri dan harus memahaminya,” tutur Gatot.
Senada, pakar Komunikasi Unair Surabaya Suko Widodo menyatakan bahwa wartawan harus bisa mengedukasi masyarakat tentang kebencanaan. Karena itu wartawan juga harus hadir untuk menjaga Jatim supaya lebih tangguh.
“Wartawan yang tangguh bencana adalah wartawan yang bisa mengedukasi masyarakat tentang kebencanaan. Bila perlu kita harus buat buku panduan bagi wartawan terkait kebencanaan,” harap Suko Widodo.(pun)