SabdaNews.com – Penerimaan mahasiswa baru terbanyak melalui jalur SNMPTN dan SBMPTN tiga tahun berturut-turut, tak membuat Jawa Timur cepat puas. Untuk mempertahankan capaian ini, Pemprov Jatim melalui Dinas Pendidikan Jatim bekerjasama dengan Edubrand menggelar simulasi serentak Ujian Tes Berbasis Komputer Seleksi Nasional Berbasis Tes (UTBK-SNBT) untuk siswa SMA/SMK di Jatim.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menyebut kegiatan simulasi SNBT ini sebagai upaya mempersiapkan siswa agar lebih matang dalam mengerjakan soal-soal SNBT pada penerimaan mahasiswa baru tahun 2023. Mengingat, ada perubahan sistem masuk perguruan tinggi dari UTBK-SBNPTN menjadi UTBK-SNBT berdasarkan peraturan Mendikbudristek No.48 tahun 2022.
“Dengan adanya perubahan ini tentu kita perlu lakukan latihan atau simulasi agar siswa lebih siap dan bisa beradaptasi dengan adanya aturan terbaru ini,” jelas Gubernur Khofifah, Selasa (14/2/2023).
Dikatakan Khofifah, pelaksanaan simulasi dilakukan dengan menggunakan dua model, yakni secara online, dimana siswa dapat mengerjakan soal simulasi melalui laptop, PC atau Hp android yang terhubung langsung ke server penyelenggara.
Selain itu melalui model pelaksanaan semi online. Pada model pelaksanaan ini soal disimpan melalui server. Kemudian secara bersamaan siswa mengerjakan di lab komputer sekolah masing-masing.
“Model pelaksanaan semi online ini untuk mengatasi jaringan yang belum bagus. Seperti daerah kepulauan, pedalaman, atau pegunungan,” beber mantan Mensos RI ini.
Tak hanya itu, Khofifah juga mengungkapkan hasil simulasi yang telah dikerjakan siswa akan dianalisis sehingga menjadi data dan dokumen siswa.
“Dengan data ini siswa akan mengevaluasi diri, mana materi-materi yang lemah dan perlu ditingkatkan dan mana materi yang harus diperkuat,” harapnya.
Sementara itu, Plt Kadis Pendidikan Jatim Wahid Wahyudi menyebut kegiatan simulasi UTBK-SNBT ini diikuti 18.596 siswa di Jatim dari 816 SMA/SMK negeri dan swasta di Jatim. Rinciannya, sebanyak 10.115 siswa dari 415 SMA negeri, 1.187 siswa dari 61 SMA swasta. Kemudian 6.134 siswa dari 270 SMK negeri dan 1.160 siswa dari 70 SMK swasta.
Pelaksanaan simulasi terbagi menjadi dua sesi yakni pukul 09.00-11.00 untuk SMA dan pukul 13.00-15.00 untuk SMK. “Alhamdulillah pelaksanaan simulasi berjalan lancar dan diikuti siswa kelas XII seluruh SMA/SMK di Jatim. Peserta yang mengikuti simulasi UTBK-SNBT dilaksanakan secara gratis dan diikuti 25 siswa setiap sekolah,” beber Wahid.
Hasil simulasi, lanjut Wahid nantinya masih akan dianalisis sehingga menjadi data dan dokumen anak. Diantaranya, statistik nilai skolastik, nilai literasi, serta nilai rata-rata dan nilai akhir.
“Simulasi ini bermanfaat bagi siswa karena mereka akan mengetahui juga memahami jenis bentuk dan type soal yang akan dihadapi nanti di UTBK-SNBT,” jelas mantan Pj Sekdaprov Jatm ini.
Materi-materi simulasi tersebut, tambah Wahid, untuk materi tes skolastik memuat kemampuan penalaran umum, kemampuan memahami bacaan, menulis, dan pengetahuan kuantitatif. Selain itu, pada materi tes literasi memuat literasi bahasa indonesia dan bahasa inggris, juga penalaran matematika.
Ia menambahkan usai simulasi, Dindik Jatim juga akan menggelar webinar dengan tema “Implementasi Assesmen Report Simulasi UTBK” yang diikuti waka dan guru BK. Tujuannya agar dapat menganalisa dan membaca data hasil simulasi yang diikuti peserta.
“Mudah-mudahan kegiatan ini bermanfaat dan dapat terus meningkatkan serta mempertahankan posisi Jatim sebagai rangking tertinggi jumlah lulusan yang diterima di PTN se Indonesia,” pungkas Wahid Wahyudi. (pun)