GRESIK, SabdaNews.com– Masyarakat Lowayu kondisi hari ini sangat jauh dengan kondisi sekitar tahun 2000 kebawah. Artinya masyarakat Lowayu hari ini adalah masyarakat yang modern, masyarakat yang menjadikan berbagai fasilitas kenyamanan dalam hidup menjadi “gaya hidup” sehari-hari.
Mulai dari makanan yang dulu lewat beberapa proses, proses bercocok tanam, pemupukan, perawatan, panen & dijadikan makanan setelah dimasak terlebih dahulu. Begitupun minuman yang ditimbah dari mata air, dimasak baru diminum. Kini wajah alamiah itu berubah sangat drastis, menjadi sintetis dan instan. Padahal makanan dan minuman yang siap saji itu bisa jadi memerlukan bahan tambahan kimia yang tidak baik buat kesehatan badan kita.
Bukan hanya dalam hal pola makan dan minum saja, itu hanya satu persoalan dari sekian persoalan pergeseran kebiasaan yang ada dalam kehidupan sehari-hari. Semisal dalam hal berbelanja, jika masyarakat dulu harus beranjak dari rumah, pergi kepasar atau toko untuk mendapatkan sesuatu yang di inginkan atau dibutuhkan, sekarang tinggal menekan HP Android, memanfaatkan teknologi informasi dan telekomunikasi, apa yang mereka butuhkan bisa mereka dapatkan. Sungguh luar biasa, dunia yang begitu besar & lebar, menjadi sempit karena teknologi informasi dan telekomunikasi yang berkembang dahsyat saat ini.
Dan tentunya pergeseran gaya hidup ini tidak hanya dialami masyarakat desa Lowayu, bahkan semua masyarakat desa yang ada di Indonesia bahkan dunia. Tentunya perubahan ini secara garis besar membawa 2 dampak, yaitu dampak positif dan dampak negatif.
Dampak positifnya masyarakat diberikan kenyamanan dan kemudahan. Dampak negatifnya masyarakat menjadi malas bergerak, alhasil tidak sedikit dari mereka mengidap dakit dalam usia yang relatif muda karena pergeseran pola hidup yang serba instan tersebut.
Bulan Ramadhan adalah saat yang paling tepat untuk melatih keseimbangan dalam hidup, keseimbangan jasmani dan rohani. Sebab dalam diri mempunyai kemampuan “Self Healing” atau penyembuhan yang berasal dalam diri sendiri. Kemampuan ini sangat dipengaruhi kondisi batin kita, batin harus dalam kondisi seimbang sehingga bisa meresonasi kondisi badan kita. Oleh sebab itu batin butuh ketenangan, butuh relaksasi.
Puasa, Dzikir dan Sholat adalah bentuk amalan yang melibatkan dimensi ilahiyah yang jika dilakukan dengan cara yang benar, akan menjadikan pelakunya berada disuatu kondisi “TENTRAM / TENANG”, kondisi inilah yang mengakibatkan seseorang mendapatkan “KESEIMBANGAN” dalam dirinya.( Mbah Singo/Red)