Home RELIGIBersama Fatayat NU, Wabup Dan KPA Beri Edukasi Tentang Bahaya HIV-Aids

Bersama Fatayat NU, Wabup Dan KPA Beri Edukasi Tentang Bahaya HIV-Aids

by Redaksi

GRESIK, BAWEAN- SabdaNews.com- Pemerintah melalui Kemenkes baru-baru ini merilis adanya peningkatan kasus baru HIV-Aids di Indonesia. Ironisnya, peningkatan kasus ini terjadi pada ibu rumah tangga di kisaran angka 5.100 kasus (33%).

Untuk di Kabupaten Gresik memang bisa dikatakan rendah yakni 9 kasus (5%), namun wabup berharap data ini tidak membuat masyarakat lengah.

“Kami gencar menggelar kegiatan serupa dengan menggandeng berbagai organisasi perempuan dan kemasyarakatan di Kabupaten Gresik. Ini kami lakukan karena masih banyak ketidakpahaman masyarakat akan penyakit ini,” terang wabup.

Tercatat, data kasus baru HIV-Aids di Kabupaten Gresik tahun 2022 adalah sejumlah 179 kasus. Ini meningkat hampir 3 kali dibandingkan tahun 2021 sejumlah 65 kasus. Sedangkan di triwulan I tahun 2023, jumlah kasus baru sudah 56 kasus. Ini menunjukkan adanya peningkatan kasus yang signifikan.

“Kepada OPD terkait, saya minta bisa bersinergi dengan berbagai pihak. Sehingga bisa terjadi akselerasi dalam penanggulangan HIV-Aids secara terpadu dan komprehensif,” ujarnya.

Berikan Pengarahan Terkait Perizinan Usaha Dan Sertifikasi Halal

Setelah berkumpul dengan para Fatayat Bawean, Bu Min bergerak menuju pendopo Kecamatan Sangkapura. Disini, bersama Kadiskoperindag Malahatul Fardah, Bu Min memberikan pengarahan terkait kemudahan perizinan usaha mikro kepada 40 pelaku UMKM Sangkapura dan Tambak.

“Kita akan memberikan dukungan penuh terhadap UMKM dan pengelolaan potensi alam yang ada di Pulau Bawean,” ucap Bu Min.

Banyak hal yang telah dilakukan Pemkab Gresik dalam meningkatkan kapasitas UMKM, di antaranya dengan  memberikan pelatihan dan kebijakan terkait kapasitas usaha. Dengan ini, diharapkan UMKM dapat semakin leluasa dalam bersaing di pasar nasional.

Bu Min juga menuturkan, seiring bertambahnya UMKM yang tumbuh, diperlukan pemerataan sertifikasi halal bagi UMKM produk makanan atau minuman. Harapannya, hal ini dapat memancing pasar yang lebih besar sehingga menguntungkan para pelaku UMKM. “Nantinya Gresik ini akan menjadi kabupaten halal pertama di Jawa Timur. Dan saya yakin pasti banyak yang setuju karena label halal sangat penting untuk orang islam.” ujarnya.

Bu Min juga menuturkan, apabila sertifikasi halal ini berjalan dengan tepat, dapat mengundang wisatawan-wisatawan dari dalam dan luar negeri. Hal ini dikarenakan, Islam merupakan salah satu agama dengan pengikut terbanyak di dunia.  “Saat ini 70% penduduk Indonesia beragama Islam. Dan pastinya, program sertifikasi halal untuk UMKM ini disambut dengan baik oleh mereka semua, karena memang dibutuhkan.” katanya.

Kegiatan sosialisasi dilanjutkan oleh Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Gresik. Mengupas tentang Sistem Informasi Desa (SID), Diskominfo ingin memperkenalkan kepada masyarakat dan operator terkait digitalisasi desa.

Dengan adanya fitur layanan mandiri, data kependudukan, artikel, lapak, serta fitur-fitur lain yang terdapat pada SID diharapkan masyarakat dapat mengakses pelayanan secara cepat dan bisa memperoleh informasi yang update . (Rls/Red)

You may also like

Leave a Comment