SabdaNews.com – Meningkatnya status dan aktivitas Gunung Bromo dalam beberapa waktu terakhir membuat BPBD Jatim melakukan aksi kesiapsiagaan, berupa, rapat koordinasi (Rakor) yang melibatkan berbagai unsur dan wilayah.
Rapat Kesiapsiagaan Menghadapi Erupsi Gunung Bromo ini dilangsungkan di Ruang Siaga Kantor BPBD Jatim, Jumat (10/2/2023) lalu dengan menghadirkan Seismologis Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Dr Hetty Tiastuty.
Rakor dipimpin langsung Kalaksa BPBD Jatim Gatot Soebroto SE, M.PSDM di dampingi Kabid PK Andhika N Sudigda ST, M.Si.
Hadir dalam rakor ini, Taman Nasional Bromo Tengger dan Semeru (TNBTS), Dinas Kehutanan Jatim, Disbudpar Jatim dan perwakilan dari BPBD, Disbudpar dan Satpol PP empat daerah, yakni, Kab. Probolinggo, Kab. Malang, Kab. Lumajang dan Kab. Pasuruan.
Salah satu poin penting dalam bahasan rakor kali ini adalah penanganan pedagang yang bermunculan di kawasan lautan pasir Gunung Bromo.
Keberadaan puluhan pedagang ini menjadi pembahasan, mengingat keberadaan mereka berada di area Kawasan Rawan Bencana (KRB) III, yang menurut PVMBG, harus dihindari untuk beraktivitas, khususnya di saat status Gunung Api meningkat di Level II (Waspada).
Hal itu juga selaras dengan rilis PVMBG pada 4 Februari 2023 lalu yang mengimbau masyarakat di sekitar Gunung Bromo, termasuk pedagang, pengunjung, wisatawan dan pendaki untuk tidak memasuki areal kawah dalam radius 1 km dari kawah aktif Gunung Bromo.
Hadir juga dalam acara ini, Sub Koordinator Sub Substansi Pencegahan BPBD Jatim Dadang Iqwandy dan Sub Koordinator Sub Substansi Kesiapsiagaan Apal Supendi. (tis)