GRESIK.SabdaNews.com- Malam “Songolikur” atau malam 29 bulan Ramadhan menjadi tradisi ponpes Alkarimi dan masyarakat Desa Tebuwung Dukun untuk melaksanakan ritual dan berbagai macam kegiatan dengan tujuan menggapai dan meraih malam Lailatul Qadar serta peringatan Haul Mbah Kholil Bangkalan Madura. Kegiatan tersebut di pusatkan di Masjid Salafiyah Ponpes Alkarimi Tebuwung dengan melibatkan santri dan jamaah masyarakat umum warga Desa.
Untuk diketahui bahwa KH Raden Kholil Bangkalan adalah merupakan Kiai Waliyullah yang merupakan guru besar dari Ulama Ulama tanah jawa dan melahirkan tokoh Kiai yang masyhur seperti Hadratussyikh KH Hasyim Asy’ari pendiri NU dan tokoh Kiai yang lain di Nusantara.
Hal ini termasuk yang dilakukan oleh para sesepuh Mbah Mbah Ponpes Alkarimi Tebuwung dulu juga nyantri ke Mbah Kholil Bangkalan Madura. Sebagai bentuk rasa takdlim dan hormat akan khidmah dan sanad keilmuan para sesepuh ponpes Alkarimi maka maleman 29 bulan Ramadhan tersebut menjadi gelaran rutin yang diselenggarakan Takmir Masjid Salafiyyah ponpes Alkarimi Tebuwung Dukun Gresik. Dan malam 29 bulan Ramadhan adalah bertepatan dengan wafatnya KH Raden Kholil Bangkalan Madura. (19/4/2023)
Acara diawali dengan Khatmil Qur’an binnadlor di mulai pagi hari yang dilakukan oleh jamaah Masjid Salafiyyah ponpes Alkarimi dan masyarakat umum setelah itu malamnya dilanjutkan dengan jamaah sholat isya’ tarawih serta acara maleman doa dan tahlil serta Tausyiah agama.
Moh Amin Syam Ketua Takmir Masjid Salafiyah Ponpes Alkarimi dalam sambutanya mengatakan, Alhamdulillah sampai detik ini malam 29 ramadhan kita masih diberikan kesehatan dan kesempatan untuk “mempeng” beribadah kepada Allah,” jangan sampai semangat kita lemah diakhir ramadhan ini,” ujarnya
Yai Amin menambahkan, kegiatan Ramadhan di masjid Salafiyah ponpes Alkarimi berjalan lancar mulai kultum subuh, tadarusan, shalat taraweh serta infaq shadaqoh,” semoga bermanfaat berkah dan barokah,” jelasnya.
Pada akhir acara diisi ceramah agama oleh KH Ali Imron dari Lamongan beliau mengajak kepada para jamaah untuk menteladani amalan dan keilmuan dari para ulama yang sudah memberikan mengajarkan kepada kita semua,” monggo kepada jamaah untuk selalu mengamalkanya,” tutup Yai Ali Imron (Syafik Hoo/Red)