8
SabdaNews.com – Banjir yang menimpa sejumlah desa di Kabupaten Jember disinyalir akibat pengolahan lahan yang dikelola pihak Perhutani dan PTPN XII yang tidak tepat sasaran. Akibat kebijakan yang keliru tersebut, membuat kerusakan lahan yang mengakibatkan banjir tahunan di berbagai daerah.
Anggota komisi D DPRD Jatim Satib mengatakan daerah-daerah yang menjadi langganan banjir di Kabupaten Jember tersebut merupakan hilir yang menerima limpahan air dari hulu.
“Yang menjadi persoalan sekarang ini adalah di daerah hulu. Seberapa jauh menangani hulu sampai terjadi banjir. Lihat saja di daerah Kecamatan Jombang dan Kencong serta daerah lainnya, selalu menerima air limpahan tersebut,” kata politikus Partai Gerindra, Selasa (29/11/2022).
Pria asli Jember ini mengatakan banyak di daerah hulu yang merupakan daerah pegunungan pengelolaannya menjadi kewenangan Perhutani dan PTPN XII.
“Di Kabupaten Jember banyak dijumpai hutan-hutan yang gundul dikelola oleh Perhutani. Begitu juga lahan yang dikerjasamakan dengan LMDH (Lembaga Masyarakat Daerah Hutan) idealnya berpacu pada tanaman keras. Tapi kalau dialihkan dalam tanaman lain dampaknya akan berpotensi banjir dan dibiarkan saja,” beber Satib.
Sedangkan untuk PTPN XII, lanjut Satib, membuat kebijakan yang sesuai dengan kondisi tanah.
“Silahkan PTPN XII dengan HGU (Hak Guna Usaha) nya menggeser fungsinya dengan tanaman tebu. Harusnya PTPN XII memperhatikan dampak lingkungan. Kalau awalnya tanaman karet, kemudian berubah ke tebu tentu akan berdampak luar biasa sehingga kondisi tanah mudah longsor. Apalagi saat ini kondisi cuaca sangat ekstrem,” bebernya.
Selama ini, dalam pertemuan-pertemuan yang digelar dengan masyarakat, yang dibahas selalu terkait penanganan banjir. Namun para pemangku kebijakan kurang kordinasi sehingga banjir menjadi langganan.
“Harusnya dalam pertemuan atau koordinasi dilakukan untuk antisipasi banjir. Saya berharap ke depan koordinasi untuk banjir haruslah dilakukan antisipasi bukan hanya untuk penanganan banjir saja,” pinta Satib.
Sebagaimana diketahui, ratusan rumah warga di dua kecamatan di Kabupaten Jember terendam banjir akibat hujan deras yang mengguyur selama beberapa jam sehingga menyebabkan air sungai meluap ke permukiman warga, Senin (28/11/2022) kemarin.
Kedua kecamatan di Kabupaten Jember tersebut adalah Kecamatan Rambipuji dan Kaliwates dengan total rumah yang terendam sebanyak 192 rumah dan satu fasilitas umum yakni mushalla Al-Ikhlas ikut terendam.
Selain itu ratusan rumah warga di Desa Ngampelrejo, Kecamatan Jombang, Kabupaten Jember juga ikut tergenang air hingga satu meter pada Minggu (27/11/2022) malam.
BPBD Kabupaten Jember juga mencatat terjadi longsor dengan lebar 4 meter dan tinggi 8 meter di jalur Gumitir, Desa Garahan, Kecamatan Silo yang merupakan akses perbatasan Kabupaten Jember dengan Kabupaten Banyuwangi. (pun)