GRESIK ,SabdaNews.com- Relawan Ganjar–Mahfud (RGM) Gresik optimistis dan yakin, tingkat partisipasi masyarakat dalam pemilu presiden/wakil presiden, Rabu, 14 Februari 2024 terus meningkat sebagai bentuk kepedulian terhadap perbaikan bangsa dan negara. Bahkan, relawan pasangan capres/cawapres nomor urut 03 Ganjar Pranowo-Mahfud MD itu, memprediksi, bahwa dalam Pilpres yang tinggal dua hari ini, golput hanya tinggal 5 persen saja.
“Kami sudah keliling door to door ke simpul-simpul masyarakat di kecamatan-kecamatn di Gresik, terutama yang berpotensi golput, kesadaran masyarakat untuk menyukseskan pilpres makin meningkat. Kalaupun masih ada golput, paling hanya 5 persen. Ini jauh lebih baik daripada pilpres ebelumnya yang tingkat golputnya masih di kisaran 20 persen,” ujar Koordinator Relawan Ganjar-Mahfud Gresik, Dimas Aditya, Senin (12/2/2024).
Setelah berkeliling ke simpul-simpul masyarakat di berbagai kecamatan di Gresik, sepekan belakangan relawan fokus menyisir masyarakat di wilayah Gresik Selatan, yakni di dua kecamatan, Wringinanom dan Driyorejo. Hasilnya, ditemukan kecencerungan yang sama, yakni adanya peningkatan partisipasi untuk mau memberikan hak uaranya dalam pilpres 2024.
“Kami bersyukur terhadap fenomena ini karena masyarakat makin sadar bahwa pemilu, khususnya yang akan memilih presiden dan wakil presiden, makin meningkat. Dan, kami mencoba agar mereka menjatuhkan pilihan pada paslon 03 Ganjar-Mahfud, karena visi-misi dan programnya memang dihajatkan untuk rakyat atau masyarakat,” ujat Dimas seraya menambahkan, Deklarasi Pemilih 03 Ganjar-Mahfud Kabupaten Gresik berlangsung pada Sabtu, 10 Februari 2024.
Dikatakan, selama 5 bulan terakhir door to door ke masyarakat yang berpotensi golput, pihaknya mampu mengembalikan kepercayaan untuk menggunakan hak suara dalam pesta demokrasi lima tahunan ini. Setidaknya, lanjut Dimas, terdapat 2 kelompok masyarakat yang selama ini berpotensi golput.
Keduanya, yakni kelompok manuia usia lanjut (manula) yang tersebar di berbagai daerah, terutama di desa-desa yang jarak rumah dengan tempat pemungutan suara (TPS) relatif jauh. Ada keengganan dari para pemilik suara ini, karena faktor fisik yang tergolong rentan. Kelompok kedua adalah para pemilih muda, terutama yang bekerja di luar domisili sesuai KTP dan pemilih pemula yang memang belum banyak memiliki bekal pengetahuan tentang pemilu.
“Karena itu, kami mengajak dan mendorong mereka yang belum menentukan pilihan untuk menggunakan hak suaranya dengan memilih paslon nomor 03,” tandasnya.
Ditambahkan, setelah mencermati perkembangan terakhir, pihaknya juga mengajak mayarakat yang selama ini golput, untuk besama-sama mengawal dekrokrasi, datang ke TPS, bersatu dan bahu-membahu untuk menghadapi segala bentuk tekanan dan intimidasi dan mewujudkan pemilu damai. Salam tiga jari, Ganjar-Mahfud,” pungkasnya. (Rls/Red)