GRESIK,SabdaNews.com– Petrokimia Gresik, perusahaan Solusi Agroindustri anggota holding Pupuk Indonesia berhasil melakukan penghematan hingga Rp188,5 miliar dari pemanfaatan teknologi digital dalam operasional bisnis perusahaan dan mendapatkan pengakuan melalui penghargaan Top Corporate Digital 2022 #Stars 4 atau Sangat Baik serta Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo kembali mendapat predikat Top Leader on Digital Implementation 2022 oleh Majalah itWorks. Penghargaan diterima langsung oleh Dwi Satriyo pada acara TOP DIGITAL Award 2022 di Jakarta, Kamis (15/12/2022).
“Teknologi digital yang dimanfaatkan Petrokimia Gresik tidak hanya membawa keberhasilan perusahaan dalam menghadapi tantangan. Tapi juga mampu memberikan nilai tambah atau penghematan sehingga operasional yang dijalankan lebih efektif dan efisien, sehingga produk yang diterima petani menjadi lebih kompetitif,” tandas Dwi Satriyo.
Penghematan tersebut diperoleh Petrokimia Gresik dari pemanfaatan beberapa teknologi digital, pertama Digital Learning Center (DLC). Teknologi ini merupakan inovasi Insan Petrokimia Gresik atas respons terhadap pandemi Covid-19 yang mengharuskan setiap orang menjaga jarak sebagai bagian dari protokol kesehatan.
DLC diciptakan untuk mempercepat penguasaan kompetensi. Karyawan tidak perlu datang ke pabrik untuk melakukan praktik industri, karena proses praktik yang riil bisa didapatkan melalui fitur Virtual Reality dan 360 Plant Tour yang dimiliki DLC. Melalui inovasi ini, Petrokimia Gresik berhasil melakukan penghematan biaya operasional yang sebelumnya harus dikeluarkan untuk pelatihan karyawan sebesar Rp2,7 miliar dalam setahun.
DLC juga hadir sebagai sarana untuk menyiapkan calon tenaga kerja yang berkompeten dan bersertifikat dalam menghadapi persaingan global melalui program pemagangan.
“Selama pandemi banyak mahasiswa kesulitan mencari tempat praktik karena banyak perusahaan menutup program magang untuk mencegah penyebaran Covid-19. DLC merupakan jawaban atas permasalahan tersebut, dan Petrokimia Gresik menjadi BUMN pertama yang menggunakan virtual reality dalam metode pembelajaran digital bagi peserta magang maupun karyawan,” tandas Dwi Satriyo.
Aplikasi kedua yang menyumbangkan penghematan bagi Petrokimia Gresik adalah Digital Office (DOF). Aplikasi ini adalah sebuah solusi untuk menurunkan frekuensi masalah penciptaan naskah dinas dan mempercepat prosesnya. DOF memberikan penghematan bagi perusahaan sebesar Rp839,6 juta selama 13 bulan penerapannya.
Ketiga, Petrokimia Gresik juga memiliki aplikasi Sistro yang sukses memberikan nilai tambah. Sistro berhasil menurunkan penumpukan antrean truk pada Gudang Lini I dan mengurangi penambahan armada angkutan. Dari pemanfaatan aplikasi digital ini, Petrokimia Gresik mampu menghemat biaya hingga Rp147 miliar dalam tiga tahun.
Keempat, digitalisasi juga dilakukan Petrokimia Gresik dalam operasional kepelabuhanan melalui Petroport. Aplikasi ini mampu mengurangi biaya tenaga kerja bongkar muat dan denda demurrage karena keterlambatan bongkar muat hingga Rp23,5 miliar.
Sementara digitalisasi kelima dan keenam, Petrokimia Gresik juga menciptakan WMS untuk menurunkan biaya backlog dan meningkatkan proses manajemen kinerja dan kualitas gudang pemuatan, serta SIPS yang mampu menjadi solusi untuk menurunkan biaya penciptaan dokumen tender dan meningkatkan pengelolaan proses pengadaan.
Terakhir, Petrokimia Gresik juga melahirkan DTMS guna menurunkan biaya handling yang disebabkan unscheduled open storage. Dari ketiga aplikasi digital terakhir, Petrokimia Gresik mampu memperoleh penghematan hingga Rp14,3 miliar selama setahun.
“Selain tujuh teknologi digital tersebut, Petrokimia Gresik juga memiliki puluhan aplikasi digital hasil inovasi karyawan. Kami selalu memacu karyawan agar senantiasa melahirkan ide dan kreativitas. Memberikan wadah untuk mengimplementasikannya sehingga bermanfaat bagi proses bisnis perusahaan. Komitmen ini juga menjadi bukti dukungan perusahaan terhadap strategi yang telah ditetapkan oleh Menteri BUMN RI, Erick Thohir, yaitu kepemimpinan dalam teknologi,” tutup Dwi Satriyo.
Sementara itu, Petrokimia Gresik sebelumnya telah memperoleh penghargaan yang sama di tahun 2020. Kategori #Stars 4 diberikan kepada Petrokimia Gresik karena tata kelola TIK (kebijakan, organisasi, penerapan sistem dan prosedur) berjalan dengan baik; implementasi teknologi digital yang berhasil dan penggunaan terpadu di hampir semua unit kerja, berdampak signifikan terhadap kinerja, daya saing, dan layanan pelanggan maupun masyarakat; Selain itu, infrastruktur pendukung teknologi digital juga tersedia sesuai dengan kebutuhan saat ini.(Red)