54
Pertimbangan lainnya, Kemenpora juga mempunyai program Pendidikan dan Pelatihan Olahraga Pelajar (PPLP), namun di Jatim PPLP masih belum terkoordinir dengan baik. Oleh karenanya, Komisi bidang Kesra meminta fasilitas yang ada di SMANOR harus ditingkatkan agar prestasi bidang olahraga di Jatim bisa lebih maksimalkan.
“Kita punya SMANOR, tingal bagaimana kemudian SMANOR direvitalisasi dan dioptimalkan,” harap Wakil Ketua Komisi E Hikmah Bafaqih saat dikonfirmasi Jumat (20/1/2023).
Politikus asal Fraksi PKB ini menjelaskan bahwa, berdasarkan data Statistik Sosial Budaya Tahun 2021 (BPS), budaya berolahraga penduduk Jatim di peringkat 16 atau jauh di bawah rata-rata nasional.
Salah satu faktor mengapa Jatim masih kalah dalam segi olahraga dibanding provinsi besar lain di Indonesia, kata Hikmah adalah karena pelatihan atletnya tidak terpusat.
“Memang mungkin tidak terpusat ya pelatihannya. Sebab dana dari APBN saja, kita salurkan langsung kepada atlet di masing-masing cabor,” ungkap Hikmah Bafaqih.
Untuk pendanaan pembinaan atlet di Jatim, khususnya melalui program PPLP memang masih mengandalkan dana dari APBN melalui Kemenpora. Namun jika PPLP sudah terkoordinir dengan baik, tidak menutup kemungkinan dana APBD Jatim pasti bisa mendukung program PPLP.
“Baru dari APBN untuk pendanaan PPLP, karena tidak ada budget khusus dari APBD Jatim karena memang pelatihan atleynya belum terpusat,” jelas politikus asal Malang.
Di sisi lain, Kadispora Jatim, Pulung Chausar juga akan melakukan koordinasi dengan DPRD Jatim dan pihak-pihak terkait untuk merumuskan pengkoordiniran PPLP ini. Ia beralasan karena semua tergantung pada anggaran dan tempat.
“Semuanya kembali lagi kepada kemampuan anggaran dan tempat, kalau memang mau dipusatkan. Kita akan rumuskan bersama-sama untuk selanjutnya kita laporkan ke Gubernur Jatim,” terang Pulung. (pun)
