Istu Hari Subagio ; BUMDes di Malang Raya Sulit Ekspor Terkendala Perijinan Dari KLHK

oleh -464 Dilihat

Budidaya Anggrek Berpotensi Besar Dongkrak Perekonomian Masyarakat

SabdaNews.com – Paska diberlakukannya Undang Undang Desa, pembangunan di pemerintahan paling bawah kian merata. Tak ayal, tingkat kemandirian dan kemajuan desa juga terus meningkat sehingga kesejahteraan masyarakat desa juga ikut meningkat.

Pernyataan itu disampaikan Ketua Komisi A DPRD Jatim Mayjen TNI (Purn) Istu Hari Sunagio saat memimpin kunjungan kerja Komisi Bidang Hukum dan Pemerintahan ke Bakorwil Malang pada Jumat (4/8/2023).

“Alhamdulillah di Jatim sekarang sudah tidak ada desa tertinggal, sekarang tinggal ada desa maju dan mandiri. Namun untuk BUMDes perlu ditingkatkan kemandirian,” kata politikus Partai Golkar ini.

Diakuai Istu, untuk menunjang kemandirian, BUMDes harus menciptakan produk yang bagus dan bisa bersaing di pasar lokal dan bisa memenuhi kualitas ekspor. Dicontohkan, budidya anggrek di Kecamatan Singosari Malang belum dapat memenuhi kualitas ekspor.

“Kami tadi menerima laporan BUMDes yang membuat produk dengan kualitas ekspor. Misalnya ada anggrek dan kopi. Kita monitoring perkembangan perokonomian berbasis desa terutama BUMDes. Hal-hal yang kita temukan akan kita teruskan dengan institusi terkait,” kata mantan Gubernur Akmil ini.

Dari pantauan, dalam acara itu, Komisi A DPRD Jatim juga menerima sejumlah keluhan mengenai BUMDes di Malang Raya. Salah satunya adalah kesulitan memperoleh izin ekspor anggrek yang dihasilkan di Kabupaten Malang. Padahal, potensi ekspor bunga anggrek di mancanegara cukup besar.

Baca Juga:  Di Depan Pengurus Muhammadiyah Pasuruan, Ketua DPD RI Uraikan Sistem Bernegara Asli Indonesia

Istu Hari Subagio mengaku akan menyampaikan keluhan tersebut ke instansi terkait, agar permasalahan perizinan tersebut segera ditindaklanjuti. Sehingga, BUMDes di Malang Raya bisa segera melakukan ekspor anggrek ke mancanegara.

“Tadi kita menerima keluhan perizinannya sulit, dan hal-hal yang kita temukan dikomunikasikan dengan institusi terkait seperti Gubernur dan kalau ke Jakarta juga akan kita sampaikan,” jelasnya.

Sementara itu, kepala Dinas PMD Jatim Budi Sarwoto mengakui adanya kendala untuk mengurus perizinan ekspor di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) terkait ekspor bunga anggrek ke mancanegara.

Padahal, banyak negara seperti Jepang, Taiwan, AS dan Thailand berminat mengimpor anggrek yang dibudidayakan di Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang itu.

“Perizinan dari BUMDes Singosari memiliki kendala terutama di KLHK. Persayaratan itu tidak bisa dipenuhi akibat sistem yang diinput secara online memiliki kendala. Kita mohon agar KLHK mempercepat proses secara manual, tetapi itu tidak bisa dilakukan karena semua pakai aplikasi,” dalihnya.

Ia mengaku senang karena komisi A DPRD Jatim berjanji akan membantu mencarikan solusi dengan mendatangi KLHK guna memecahkan masalah itu. Pasalnya, pada pertengahan Agustus 2023 mendatang akan ada pameran anggrek di Singapura. Momen itu menjadi kesempatan penting, bagi anggrek lokal agar semakin terkenal di mancanegara. (pun)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.