SabdaNews.com – Suksesi kepemimpinan Partai Golkar (PG) Jawa Timur yang digelar melalui Musyawarah Daerah (Musda) XI DPD Partai Golkar Jawa Timur pada Sabtu (10/5/2025) besok di Surabaya. Nampaknya hampir bisa dipastikan hanya ada satu bakal calon, yaitu Ali Mufti anggota Komisi V DPR RI dari Fraksi Partai Golkar.
Terlebih, hingga jelang masa pendaftaran bakal calon ketua DPD Partai Golkar Jawa Timur ditutup, tenyata hanya ada satu nama bakal calon ketua yang mendaftar ke DPD Partai Golkar Jawa Timur.
“Masa pendaftaran bakal calon ketua DPD Partai Golkar Jawa Timur akan ditutup pada hari Jumat (9/5/2025) hingga pukul 17.00 WIB. Hingga jelang penutupan, hanya ada satu nama yang mendaftar, yaitu Mas Ali Mufti,” ujar ketua Steering Comitte (SC), Heri Soegiono saat ditemui di kantor DPD PG Jawa Timur, Jumat (9/5/2025) sore.
Lebih jauh Heri Soegiono menjelaskan, bahwa sesuai dengan ketentuan Musda, bakal calon ketua DPD PG Jatim bisa dinyatakan memenuhi syarat (MS) jika didukung minimal 14 suara dari total 44 suara yang berhak memberikan suara pada Musda XI DPD PG Jatim.
“Pak Ali Mufti tadi mendaftar dengan menyerahkan bukti dukungan sebanyak 41 suara. InsyaAllah beliau telah memenuhi syarat dukungan sebagai calon ketua,” ungkap mantan anggota DPRD Jatim ini.
Sementara itu Ali Mufti usai mendaftar diri ke SC Musda XI DPD Partai Golkar Jatim mengatakan bahwa motivasi dirinya maju sebagai calon ketua DPD Partai Golkar Jatim adalah untuk mengabdi dan mempertahankan bahkan meningkatkan apa yang sudah baik hari ini, serta menjadikan Partai Golkar kebanggaan masyarakat Jatim.
“Semangat saya maju adalah untuk mengabdi dan tentu bisa menambah kebaikan Partai Golkar bagi masyarakat Jawa Timur,” ujar alumnus Ponpes Tebuireng Jombang ini.
Politikus asal Ponorogo itu juga bersyukur karena seluruh DPD Partai Golkar kabupaten/kota di Jawa Timur telah bersepakat dan bulat memberikan dukungan kepada dirinya. Bahkan organisasi pendiri Partai Golkar dan organisasi sayap Partai Golkar (Hasta Karya) juga ikut memberikan dukungan.
“Bismillah, saya maju dan mudah-mudahan dapat terpilih secara aklamasi,” tutur pria murah senyum ini.
Sementara itu, ketua DPD Partai Golkar Jatim, Muhammad Sarmuji mengaku bersyukur karena pelaksanaan Musda XI DPD Partai Golkar Jatim bisa berjalan dengan baik dan demokratis. Pasalnya, partisipasi dari stakeholder dan shareholder itu sangat penting untuk dijaga dalam berdemokrasi sehingga semua orang merasa memiliki kesempatan yang sama.
“Namun kalau para pemilik suara mengarahkan dukungan ke satu nama. Tentu itu bukan proses yang sekali jadi karena itu juga membutuhkan permusyawaratan banyak orang yang mungkin tidak diketahui orang banyak,” beber pria yang juga Sekjen DPP Partai Golkar ini.
Ia mengakui salah satu kelebihan yang dimiliki Partai Golkar dalam demokrasi adalah tetap menjaga adanya kompetisi tetapi sekaligus juga ada permusyawaratan.
“Jadi Partai Golkar itu tidak asal tunjuk. Rasa-rasanya yang mempunyai ciri khas seperti itu, salah satunya adalah Partai Golkar,” tegas ketua Fraksi Partai Golkar DPR RI ini.
Diakui Sarmuji, secara kebetulan yang berulang, di Jawa Timur pada proses suksesi kepemimpinan pada satu dawasarsa terakhir muncul pola dimana ketuanya berasal dari anggota DPR RI dan sekretarisnya dari anggota DPRD Provinsi.
“Kalau situasi dan kondisinya pas pola itu bisa saja diterapkan. Sebaiknya, jika situasinya tidak pas tentu akan menggunakan pola yang lain,” dalih politikus asal Surabaya.
DPP Partai Golkar, lanjut Sarmuji tentu akan mengikuti arus besar yang sedang berlangsung. Artinya, kalau arus besarnya di Jawa Timur cenderung menghendaki aklamasi ya DPP tinggal ngegongi (amini) saja.
“Musda Partai Golkar provinsi di Jawa Timur ini adalah Musda ketiga yang secara nasional, setelah Provinsi Jawa Tengah dan Provinsi Banten,” pungkas Muhammad Sarmuji. (pun)