Walikota Surabaya Hingga Konjen Dua Negara Menikmati Nuansa Kota Tua Bandar Grissee Bareng Gus Yani

by Redaksi

GRESIK, SabdaNews.com- Rangkaian launching wisata heritage Bandar Grissee berlangsung semarak. Ribuan masyarakat memadati kawasan wisata Bandar Grissee untuk menikmati berbagai suguhan acara, Sabtu malam (17/12/2022).

Yang tak kalah seru, Bupati Gresik H. Fandi Akhmad Yani beserta Wakil Bupati Gresik Hj. Aminatun Habibah dan Ketua Tim Penggerak PKK (TP-PKK) Kabupaten Gresik Hj. Nurul Haromaini Ali Akhmad Yani mengajak sejumlah tamu istimewa bersafari.

Rombongan itu diantaranya Walikota Surabaya Eri Cahyadi beserta istri, kemudian Para Ketua TP-PKK yang sekaligus Ketua Dekranasda Kabupaten/Kota Nganjuk, Pacitan, Madiun, Ngawi, Ponorogo, Kediri, Mojokerto. Hadir pula perwakilan Dekranasda Kabupaten Magetan, Probolinggo dan Blitar

Selain itu diajak pula perwakilan Konsulat Jenderal (Konjen) Australia dan Konjen Jepang, perwakilan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) serta Forkopimda Kabupaten Gresik.

Gus Yani sapaan akrab Bupati Gresik sengaja mengajak rombongan bersafari sembari menikmati nuansa kota tua dengan menaiki mobil klasik.

Rombongan berangkat dari Pendopo Kabupaten Gresik melintasi Gedung Nasional Indonesia yang sebentar lagi bakal jadi ikon kebanggaan warga Gresik. Setelah itu, rombongan melintas Kawasan wisata religi Maulana Malik Ibrahim.

Di kawasan wisata religi tersebut rombongan menyempatkan diri berhenti dan menyapa warga disana. Tak sedikit warga yang ingin berfoto ria dengan para rombongan. Di tempat itu pula, rombongan disuguhkan cerita sejarah masa lampau oleh tour leader.

Diceritakan bahwa peradaban Islam awalnya dimulainya dari Desa Gapuro Sukolilo yang saat ini dijuluki sebagai Gerbang para wali. Serta didalam komplek makam Maulana Malik Ibrahim juga ada makam Bupati pertama Gresik Poesponegoro.

Bergerak dari jalan Malik Ibrahim, rombongan berhenti di kawasan pecinan. Ada Klenteng Kim Hin Kiong disana yang merupakan salah satu klenteng tertua di Jawa.

“Ini merupakan salah satu klenteng tertua di Jawa. Diperkirakan sudah ada sejak abad ke-12, atau tepatnya pada tahun 1153 masehi. Masih sezaman dengan era Kerajaan Majapahit,” kata Gus Yani kepada rombongan sambil menjelaskan sekilas tentang klenteng tersebut.

Setelah itu, Gus Yani mengajak rombongan menuju kawasan Gajah Mungkur. Di sana juga dijelaskan tentang berdirinya bangunan bersejarah tersebut. Dijelaskan pula bahwa banyak wisatawan hingga peneliti sering berkunjung ke Gajah Mungkur untuk mengulas sejarah yang ada.

Di lokasi itu pula, Konsulat Jepang dan Australia membeli batik khas Gresik. Mereka juga tak mau melewatkan momen berswafoto bersama Bupati dan Walikota Surabaya serta rombongan lainnya di depan bangunan bersejarah tersebut.

Semuanya tampak larut menikmati rute dan titik demi titik yang disuguhkan. Pengalaman yang diberikan kawasan Bandar Grissee bisa dikatakan lengkap. Mulai dari spot yang memanjakan mata nan sarat nilai sejarah, hingga ragam kuliner yang menggoda selera.

Selanjutnya, rombongan bergerak menuju panggung utama tempat diselenggarakannya launching Bandar Grissee. Tampak kehadiran ribuan masyarakat sangat antusias dengan hadirnya kawasan wisata Bandar Grissee yang sedang dilaunching tersebut.

Dalam sambutannya, Gus Yani menyampaikan terima kasih atas dukungan masyarakat dengan hadirnya Wisata Kota Tua itu. Menurutnya, ini adalah ikon yang dipersembahkan untuk masyarakat, baik dalam kota maupun luar kota bahkan luar negeri. “Semua kalangan bisa menikmati kawasan ini sebagai tempat wisata kota tua,” ujarnya.

Lebih lanjut Gus Yani mengatakan, Gresik memiliki peradaban multi etnis yang tidak dimiliki wilayah manapun. Gresik adalah etalase toleransi multi etnis, multi ras dan multi agama yang tidak dimiliki daerah lain.

“Karena sejarah tidak bisa diputar lagi, tetapi bisa jadi pelajaran berharga dengan membangunnya kembali. Dalam prosesnya, sekaligus kita bisa menghidupkan ekonomi kreatif,” ujar Gus Yani.

Oleh sebab itu ia berharap, seluruh elemen masyarakat dan Aparatur Sipil Negara (ASN) ikut aktif mendukung mengenalkan destinasi wisata Bandar Grissee dan Tenun Gresik, karena Kabupaten Gresik memiliki potensi wisata dan budaya luar biasa.

“Kabupaten Gresik membutuhkan tangan-tangan terampil yang inovatif dan kreatif untuk mengembangkan potensi wisata dalam rangka mendorong pembangunan daerah di sektor pariwisata,” pungkas Gus Yani. (Red)

You may also like

Leave a Comment