BONDOWOSO.SabdaNews.com – Wakil Gubernur Emil Elestianto Dardak mengajak Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) membangun ekosistem literasi, inovasi dan pemberdayaan yang inklusi khususnya isu-isu strategis seperti pendidikan, ekonomi kreatif, lingkungan hidup, dan digitalisasi desa.
Menurut Emil, sebagai bagian dari komitmen pembangunan jangka panjang, kehadiran PMII sebagai elemen mahasiswa menjunjung tinggi nilai-nilai keislaman, keindonesiaan, dan kemanusiaan adalah aset penting bagi perjalanan bangsa.
“Di tengah transformasi sosial dan digital yang begitu cepat, Konkoorcab menjadi panggung penting untuk merumuskan kembali peran pemuda sebagai penjaga nilai, sekaligus pelopor perubahan,” kata Emil saat membuka Konferensi Koordinator Cabang (Konkoorcab) XXV PKC PMII Jawa Timur di Pendopo Kabupaten Bondowoso, Senin (28/7/2025) lalu.
Lebih lanjut, Pemprov Jatim menetapkan arah strategis sebagai Gerbang Baru Nusantara dengan peran penting sebagai pusat logistik Kawasan Timur Indonesia yang mendukung Ibu Kota Nusantara (IKN). Dalam rangka mewujudkan misi strategis, Emil mengatakan, Pemprov tidak bisa sendiri tapi harus didukung lewat kolaborasi dan sinergi berbagai pihak. Salah satunya, peran mahasiswa-mahasiswa yang tergabung dalam PMII.
“Kami membuka ruang dialog seluas-luasnya kepada kader PMII agar bisa memberikan masukan konstruktif bagi pembangunan di Jawa Timur,” ungkapnya
Wagub Emil berharap seluruh kader PMII dapat memberikan dukungan maksimal kepada seluruh program pemerintah provinsi maupun pemerintah kabupaten/kota. Demi kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan. Sekaligus mewujudkan cita-cita besar Indonesia Emas 2045.
“Keberlanjutan pemuda secara bersama-sama memajukan Indonesia yang memiliki ideologi dan prinsip,” imbuhnya.
Sementara itu, Bupati Bondowoso Abdul Hamid Wahid mengatakan ide dan gagasan serta mereka yang terpilih sebagai anggota merupakan merupakan hasil terbaik bagi Jatim dan bangsa Indonesia.
“Talenta untuk membangun kerjasama investasi dan ekonomi sehingga mencapai kemajuan bersama-sama. Maka Dibutuhkan infrastruktur dan sumber daya manusia yang mumpuni,” tutupnya. (pun)