Wacana Munaslub Partai Golkar Timbulkan Prodan Kontra
SabdaNews.com – Tokoh senior Partai Golkar Ridwan Hisjam menanggapi dingin adanya usulan pemecatan untuk kader senior yang mengusulkan adanya Munaslub untuk melengserkan Airlangga Hartarto sebagai Ketum DPP Partai Golkar.
Sebelumnya Wakil Ketua Umum Partai Golkar Firman Soebagyo meminta Ketua Dewan Etik memproses dugaan pelanggaran kader yang mengembuskan wacana Munaslub Partai Golkar. Ada dugaan kader senior tersebut tidak menjalankan dan mengamankan keputusan tertinggi Munas Tahun 2019.
Firman menilai Munaslub yang diwacanakan sekelompok orang merupakan gagasan keblinger. Bahkan dianggap menyesatkan bagi seluruh kader partai berlambang pohon beringin.
Menurut pria yang akrab dipanggil Tatok ini pernyataan Firman tersebut dinilai terlalu dini.
“Dia itu (Firman Soebagyo,red) itu terlalu cepat jadi DPR RI,” kelakarnya saat dikonfirmasi, Senin (17/7/2023).
Bukan hanya terlalu cepat sebagai anggota DPR RI, sambung anggota DPR RI, Firman Soebagyo juga terlalu cepat jadi petugas kesekretariatan Partai Golkar.
“Dia juga terlalu cepat jadi petugas kesekretariatan Partai Golkar, jadi gak usah mewacanakan usulan pemecatan tersebut,” tegas politikus asal Dapil Malang Raya.
Sekedar diketahui, Anggota Dewan Pakar Partai Golkar, Ridwan Hisjam mengungkapkan bahwa pihaknya mendesak Airlangga Hartarto untuk segera melakukan deklarasi capres dan cawapres sesegera mungkin.
Ridwan menyebut Airlangga diberi tenggat waktu hingga akhir Agustus 2023 untuk mengumumkan nama capres dan cawapres.
“Kalau Agustus tidak ada poros baru, maka DPP Partai Golkar harus melakukan Munaslub,” katanya beberapa waktu lalu.
Mantan Wakil Ketua DPRD Jatim ini menjelaskan Munaslub adalah jalan keluar yang terbaik.
“Karena dengan Munaslub, Partai Golkar akan mengubah putusan dari deklarasi kepada Airlangga kepada calon lain. Baik sesama Partai Golkar, atau dari capres lain yang sudah membentuk koalisi,” pungkas Ridwan Hisjam (pun)