SabdaNews.com – DPD PDI Perjuangan Jatim menetapkan target pemenangan untuk Pilkada serentak 2024 di 38 Kabupaten/kota se-Jawa Timur. Dari hitungan sementara, PDI Perjuangan merasa optimis bisa mengantarkan minimal 15 Bupati/wali kota dari kader internal. Sedangkan untuk wakil kepala daerah, PDI Perjuangan memasang target di 18 Kabupaten/kota.
MH Said Abdullah Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Timur mengatakan target itu dinilai realistis sebab berkaca dari Pilkada serentak tahun 2020 sebelumnya, dimana PDI Perjuangan berhasil menang di 11 daerah dari total 19 kabupaten/kota. Dari belasan daerah tersebut, banyak diantaranya merupakan kader internal PDI Perjuangan.
“InsyaAllah kami akan melakukan upaya terbaik agar itu bisa bertambah baik untuk bupati/wali kota atau wakilnya,” kata Said Abdullah usai mengikuti Rakernas V di Jakarta, Senin (27/5/2024) kemarin.
Said belum bisa membeber rinci daerah yang menjadi prioritas pemenangan tersebut. Meski begitu, politikus asal Sumenep tersebut menegaskan berbagai persiapan saat ini terus digeber. Salah satunya adalah terkait komunikasi politik.
Sekalipun berstatus petahana di daerah, komunikasi politik ditegaskan harus dilakukan. Kerjasama politik harus dibangun seluas-luasnya.
“Tapi, jangan sampai melakukan transaksional kursi DPRD. Yakni setiap kursi ada harganya,” pinta ketua Banggar DPR RI ini.
“Kalau itu terjadi, itu mencederai demokrasi dan bunuh diri politik. Kita ingin membangun kerjasama berdasarkan visi, misi,” sambung Said.
Urusan Pilkada ini menjadi salah satu atensi PDI Perjuangan pada ajang Rakernas kali ini. Partai besutan Megawati Soekarnoputri itu telah menunjuk Adian Napitupulu sebagai Ketua Tim Pemenangan Pilkada Nasional PDI Perjuangan.
Dalam keterangannya disela Rakernas, Adian menyatakan partainya tidak akan main-main untuk menentukan calon. Ia menjamin penggodokan calon akan dilakukan dengan objektif, salah satunya memakai alat ukur hasil survei.
Tujuannya melihat seberapa besar dukungan dari masyarakat. Dan keputusan nantinya ada di DPP. Disisi lain, meski Pilkada setentak digelar di tahun yang sama dengan Pilpres namun Adian menegaskan tidak perlu membawa dinamika politik nasional ke daerah.
“Karena daerah punya dinamika sendiri. Kami mau kualitas demokrasi di Pilkada jauh lebih baik dibandingkan kualitas demokrasi dalam Pilpres kemarin,” jelas Adian. (pun)