MALANG.SabdaNews.com – Presiden PKS Ahmad Syaikhu melakukan kunjungan ke kediaman Ketua PWNU Jatim KH Marzuki Mustamar pada Jumat (6/10/2023) kemarin. Dalam kesempatan itu, Ahmad Syaikhu ditemani Ketua Dewan Syariah Pusat (DSP) PKS KH Muslih Abdul Karim dan Anggota DPR RI dari PKS Amin Ak.
Ketua DPW PKS Jatim Irwan Setiawan juga turut hadir didampingi Sekretaris DPW PKS Jatim Ahmadi dan beberapa pengurus dari DPD PKS Kota dan Kabupaten Malang.
Usai ngaji kitab dengan KH Marzuki Mustamar, Presiden PKS Ahmad Syaikhu mengaku banyak mendapatkan ilmu. Bahkan akan mencetak kitab yang diajarkan dan disebarluaskan untuk anggota PKS dan masyarakat sekitar.
“Alhamdulillah beliau juga memperkenankan kitab yang tadi dipelajari untuk dicetak dan disebarluaskan oleh Partai Keadilan Sejahtera. InsyaAllah akan kita sebarluaskan untuk edukasi ke masyarakat, karena pentingnya wasathiyyah,” kata alunmus Pondok Pesantren Buntet Cirebon itu.
“Kita akan bangun NKRI dengan pondasi Pancasila dan kebersamaan,” imbuhnya.
Sementara itu, Ketua DPW PKS Jatim Irwan Setiawan yang menemani Presiden PKS mengaku sudah sekitar 8 kali sowan ke kediaman KH Marzuki Mustamar.
“Saya sudah sering sowan ke ndalem Kyai. Ngaji kitab ke Kyai. Selain itu, saya juga sering mendapat undangan dari PWNU Jatim. Setiap kali PWNU menggelar kegiatan, PKS Jatim selalu diundang,” kata pria 47 tahun yang lahir dari keluarga NU ini.
Dalam kesempatan itu, KH Marzuki menyampaikan bahwa perjuangan Nahdlatul Ulama (NU) selalu berada di tengah, atau wasathiyah
“NU sejak awal sangat konsen dengan perkembangan agama, di waktu yang sama, NU sadar bahwa kedaulatan negara sangat penting, karena itu posisi kami selalu di tengah.” kata Kiai.
Kiai Marzuki menyampaikan, kadangkala, ada beberapa yang semangat Islamnya luar biasa, kadang juga lupa kalo menjaga wathon juga wajib. “Ini juga perlu ditarik ke tengah. Rasulullah juga seperti itu,” ujar pengasuh Ponpes Sabikurrosyad Malang.
“Hari ini kami dari NU dan beliau-beliau dari PKS ini bertemu dalam rangka agar kita semua bisa terus berada di tengah, yang bisa jadi pemersatu untuk Indonesia,” imbuhnya.
Dalam pertemuan itu, Kiai Marzuki sempat memuji buku karangan Ahmad Syaikhu yang diberikan sebagai buah tangan untuk Ketua PWNU Jatim yang berjudul “Riayah Indonesia” tentang bagaimana menjaga Indonesia.
“Jangan-jangan yang gak patek NKRI saya, ngarang banyak kitab tentang syariat. Sementara Pak Syaikhu mengarang kewajiban menjaga NKRI. Ini sudah jelas,” tegas Kiai murah senyum ini. (tis)