Erick Diminati Gandeng Prabowo, Mahfud dan Khofifah sama-sama Diminati Gandeng Ganjar
SabdaNews.com – Lembaga survei Poltracking Indonesia merilis hasil survei tingkat elektabilitas tiga bacapres yang akan berkontestasi di Pilpres 2024 di provinsi penentu dan terpadat kedua berdasar Daftar Pemilih Tetap (DPT) serta basis kaum nahdliyin yakni Jawa Timur.
Pada sisi lain, Jawa Timur dianggap provinsi “tak bertuan”, sehingga Jawa Timur potensial menjadi penentu kemenangan Pilpres mendatang. Kalkulasi politik berkaitan dengan potensi kemenangan dan representasi suara dari Jawa Timur, akan menjadi salah satu pertimbangan penting dalam Pilpres 2024.
Survei yang dilakukan pada 25 September hingga 1 Oktober 2023 ini menggunakan metode stratified multistage random sampling. Jumlah sampel dalam survei ini adalah 1000 responden dengan margin of error +/- 3.1% pada tingkat kepercayaan 95%.
Klaster survei menjangkau 38 kabupaten/kota di Jawa Timur secara proporsional berdasarkan data jumlah DPT 2024. Pengumpulan data dilakukan oleh pewawancara terlatih melalui wawancara tatap muka dengan menggunakan teknologi aplikasi digital terhadap responden yang telah terpilih secara acak.
“Maksud dan tujuan dari survei ini adalah untuk mengukur peta kekuatan elektoral calon presiden (capres), calon wakil presiden (cawapres), dan partai politik di Jawa Timur,” kata Direktur Riset Poltracking Arya Budi, Rabu (11/10/2023).
Temuan pokok dan analisis hasil survei di Jawa Timur ini dapat dijelaskan sebagaimana berikut:
“Pertama. Elektabilitas calon presiden di Jawa Timur. Pada simulasi surat suara 3 nama calon presiden, Prabowo Subianto memperoleh angka elektabilitas (40.6%), diikuti Ganjar Pranowo (38.2%) dan Anies Baswedan (13.6%),” kata Arya Budi
Dijelaskan Arya, tren elektabilitas 3 Capres (Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan) pada Juni dan September 2023 cenderung mengalami kenaikan.
“Dalam simulasi dua kandidat (head-to-head), Ganjar Pranowo (51.9%) vs Anies Baswedan (17.6%) berjarak cukup signifikan (34.3%). Begitu pun, simulasi Prabowo Subianto (53.4%) vs Anies Baswedan (17.9%) berjarak cukup signifikan (35.5%). Sedangkan, head-to-head antara Prabowo Subianto (42.3%) vs Ganjar Pranowo (40.5%) relatif seimbang,” ungkapnya.
Kedua. Elektabilitas calon wakil presiden di Jawa Timur. Pada simulasi 11 nama calon wakil presiden, Erick Thohir memperoleh angka elektabilitas (19.8%), diikuti Mahfud MD (15.2%), Muhaimin Iskandar (14.7%), Khofifah Indar Parawansa (13.7%), Ridwan Kamil (6.8%), Gibran Rakabuming Raka (6.1%), Sandiaga Salahuddin Uno (4.5%), Agus Harimurti Yudhoyono (2.7%), Andika Perkasa (2.2%), Puan Maharani (1.6%), dan Airlangga Hartarto (0.5%).
Selanjutnya pada simulasi 10 nama calon wakil presiden, Erick Thohir tetap teratas memperoleh angka elektabilitas (21.4%), diikuti Mahfud MD (15.7%), Muhaimin Iskandar (14.8%), Khofifah Indar Parawansa (14.3%), Ridwan Kamil (7.4%), Sandiaga Salahuddin Uno (4.6%), Agus Harimurti Yudhoyono (2.8%), Andika Perkasa (2.3%), Puan Maharani (1.7%), dan Airlangga Hartarto (0.5%).
Ketiga. Elektabilitas calon presiden berdasarkan Wilayah Aglomerasi – Kultural di Jawa Timur. Dalam simulasi 3 calon presiden, di Wilayah Mataraman dengan sebaran pemilih 28.0%, elektabilitas Ganjar Pranowo (48.4%), Prabowo Subianto (36.7%), dan Anies Baswedan (4.0%).
Kemudian di wilayah Arek dengan sebaran pemilih 26.0%, elektabilitas Ganjar Pranowo (43.1%), Prabowo Subianto (36.9%), dan Anies Baswedan (12.5%). Lalu di Wilayah Tapal Kuda dengan sebaran pemilih 25.0%, elektabilitas Prabowo Subianto (47.8%), Ganjar Pranowo (30.0%), dan Anies Baswedan (13.4%).
Berikutnya di wilayah Pantura dengan sebaran pemilih 12.0%, elektabilitas Ganjar Pranowo (41.9%), Prabowo Subianto (40.2%), dan Anies Baswedan (14.5%). Dan terakhir di wilayah Madura dengan sebaran pemilih 9.0%, elektabilitas Anies Baswedan (44.8%), Prabowo Subianto (42.5%), dan Ganjar Pranowo (9.2%).
Keempat. Sebaran pemilih calon presiden ke calon wakil presiden, pemilih Prabowo Subianto cenderung memilih Erick Thohir (36.7%). Pemilih Ganjar Pranowo berimbang antara Mahfud MD (25.3%) dan Khofifah Indar Parawansa (20.8%). Sedangkan, pemilih Anies Baswedan cenderung kepada Muhaimin Iskandar (74.4%).
Kelima. Elektabilitas partai politik di Jawa Timur. Pada simulasi surat suara 18 partai politik, PDI Perjuangan memperoleh elektabilitas (21.5%), diikuti PKB (20.6%), Partai Gerindra (15.3%), Partai NasDem (6.9%), Partai Golkar (6.8%), PAN (6.0%), Partai Demokrat (5.3%), PPP (3.9%), PKS (1.5%), dan Perindo (1.4%) sementara partai politik lainnya masih di bawah 1 persen.
Keenam. Kedekatan Publik dengan Nahdlatul Ulama (NU). Sebanyak (80.1%) publik yang merasa dekat dengan organisasi NU. Pemilih yang merasa dekat dengan NU memiliki kecenderungan memilih calon presiden cukup berimbang kepada Prabowo Subianto (41.7%) dan Ganjar Pranowo (37.5%), sedangkan Anies Baswedan (14.6%).
Sementara untuk calon wakil presiden cenderung berimbang kepada Erick Thohir (20.8%), Mahfud MD (17.2%), Muhaimin Iskandar (16.7%), dan Khofifah Indar Parawansa (13.7%). Sedangkan untuk Ridwan Kamil (8.1%), Sandiaga Salahuddin Uno (4.1%), Agus Harimurti Yudhoyono (2.7%), Andika Perkasa (2.0%), Puan Maharani (2.0%), dan Airlangga Hartarto (0.5%).
Ketujuh. Kecenderungan publik yang puas terhadap kinerja pemerintahan Joko Widodo – Ma’ruf Amin, pilihan calon presidennya berimbang kepada Ganjar Pranowo (42.5%) dan Prabowo Subianto (39.3%). Sedangkan kepada Anies Baswedan (11.6%).
Sementara pilihan untuk calon wakil presiden berimbang antara Erick Thohir (20.3%), Mahfud MD (17.9%), Khofifah Indar Parawansa (14.5%), Muhaimin Iskandar (14.1%). Sedangkan untuk Ridwan Kamil (8.7%), Sandiaga Salahuddin Uno (4.8%), Andika Perkasa (2.5%), Andika Perkasa (2.2%), Puan Maharani (2.0%), dan Airlangga Hartarto (0.5%).
Temuan ini merupakan potret terbaru dari survei yang dilakukan pada akhir September sampai awal Oktober 2023. “Peta politik masih sangat mungkin berubah bergantung kalkulasi elite dan keputusan pemilih dalam memantapkan pilihannya dalam Pemilu 2024,” pungkas Arya Budi (pun).