SBY Berharap Calon Pemimpin Indonesia Bisa Meneladani Tokoh Pewayangan

by Redaksi

SabdaNews.com – Presiden RI keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) all out turun gunung ke Jawa Timur untuk pemenangan Partai Demokrat di pemilu legislatif sekaligus pemilu presiden yang berlangsung serentak pada 14 Februari 2024.

Didampingi Wakil Gubernur Jatim yang juga Ketua DPD Partai Demokrat Jatim Emil Elestianto Dardak, Bendahara Umum DPP Partai Demokrat Renville Antonio, dan Anggota DPRD Jatim Subianto, SBY blusukan menyapa warga Desa Kempleng Kecamatan Purwosari Kabupaten Kediri, Sabtu (2/12/2023) kemarin.

SBY berbaur dengan warga desa sambil menikmati pagelaran wayang kulit yang menampilkan dalang kondang Ki Rudi Gareng dengan mengambil judul cerita “Tumurune Wahyu Godho Wesi Inten”.

Pria asli Pacitan itu mengenakan pakaian  batik lengan panjang warna coklat disambut antusias oleh warga Kempleng Kecamatan Purwosari. Seolah ingin melepas kerinduan kepada sang mantan presiden, masyarakat berebut untuk berjabat tangan dan berselfie dengan SBY.

Mendapat sambutan yang begitu antusias dan hangat, Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat ini menyambut dengan senyum dan uluran jabat tangan hangat.

“Terima kasih, sehat ya Bapak Ibu,” kata SBY dengan terus memberi senyum hangat.

Di dampingi oleh Wakil Gubernur Jatim Elsetianto Dardak dan Anggota DPRD Jatim H. Subianto , SBY lantas menuju tempat acara pagelaran wayang kulit.

Wagub Jatim Emil Elestianto Dardak, dalam sambutannya mengatakan betapa sosok SBY adalah presiden yang selalu memikirkan rakyat dengan program-program nyata untuk mensejahterakan rakyat.

“Bapak ibu yang menjadi guru tentu sekarang sudah dapat sertifikasi. Nah itu dirintis di era Pak SBY,” ungkap Emil Dardak.

Emil juga mengingatkan terkait program dana desa yang diatur dalam Undang Undang Desa juga lahir di era kepemimpinan Presiden SBY.

“Jenengan Pak Lurah tentu mengelola dana desa. Nah Undang-Undang Desa itu diterbitkan, dilahirkan di era Bapak Susilo Bambang Yudhono,” beber mantan Bupati Trenggalek ini.

Ia juga sangat bahagia karena Pak SBY berkenan hadir meski acaranya digelar di pelosok desa.

“Biasanya kan di pendopo yang besar, ini desa dan beliau berkenan. Saya ingin datang ke desa, pingin ketemu warga di desa begitu kata Pak SBY. Matur nuwun Pak SBY,” kata Emil.

SBY sendiri mengaku sangat senang hadir ke pagelaran wayang kulit karena SBY selalu cinta pada budaya Indonesia khususnya seni pewayangan. Selain karena juga ingin menyapa kembali masyarakat di Kediri.

“Saya ingin menyapa kembali saudara-saudara saya rakyat Indonesia yang ada di Desa Kempleng Kecamatan Purwoasri Kediri,” ungkap SBY saat sambutan.

Bagi SBY, wayang harus dilestarikan sebagai seni budaya unggulan yang banyak menceritakan kehidupan manusia. Hingga refleksi kehidupan masyarakat bangsa dan negara.

“Makanya kita harus hormati para seniman juga dalang-dalang yang terus melestarikan seni pewayangan,” pinta SBY.

Di tahun politik, dimana saat sedang berlangsung masa kampanye Pilpres dan Pilleg, SBY juga mengajak masyarakat agar mendoakan Presiden Indonesia mendatang dapat memimpin Indonesia dengan baik dan mampu mensejahterakan masyarakat.

SBY lantas memberi acuan kepada masyarakat seperti apa seharusnya seorang pemimpin itu sesuai tokoh-tokoh pewayangan.

“Karena saya mencintai rakyat, saat saya mendapatkan amanah dari rakyat, saya selalu ingat nilai nilai pewayangan. Kalau kamu jadi pemimpin, termasuk seorang presiden harus punya tiga sifat,” kata SBY.

Ketiga sifat itu, lanjut SBY yaitu seorang pemimpin harus bersifat Pamong Ing Jagad, “Membimbing, mengayomi, mencintai rakyat yang dipimpin. Adil ayomi semua jangan dibeda bedakan, karena pemimpin adalah Pamong Ing Jagad,” bebernya.

Kedua, pemimpin harus bisa merantasi, “Kalau ada yang nyerang dari negara lain tampil di depan menghadapi, kalau ada krisis ekonomi, bencana alam, harus bisa jalankan tugas negara ini seperti Arjuno lelalaning jagad,” jelasnya.

Seorang pemimpin, lanjut SBY juga harus seperti Krisna, sebagai syarat ketiga.

“Punya strategi, bisa memberi nasehat, menunjukkan ke masyarakat, Indonesia mau dibawa ke mana. Itulah yang disebut Pepadanging Jagad,” beber SBY.

“Semoga apa yang saya sampaikan, kelak dimiliki oleh pemimpin Indonesia mendatang agar kita tentram, tenang, punya harapan yang baik. Indonesia makin adil, damai, makin sejahtera,” imbuhnya.

Sebelumnya, SBY pada pagi hari menikmati sajian makanan masa kecil yaitu mampir ke warung rujak cingur Mbok Bo di Kediri. (pun)

You may also like

Leave a Comment