Home KESRARasiyo Dukung Penerapan TKA Untuk Pengganti Ujian Nasional 

Rasiyo Dukung Penerapan TKA Untuk Pengganti Ujian Nasional 

by sabda news

SabdaNews.com  – Anggota Komisi E DPRD Jawa Timur, Dr Rasiyo menilai pelaksanaan Tes Kemampuan Akademik (TKA) bagi siswa SMA/MA/SMK/sederajat sangat penting untuk mengukur kemampuan akademik peserta didik secara objektif dan mendorong mereka supaya lebih giat belajar.

Menurut mantan Kadindik Jatim ini, TKA juga menjadi bagian evaluasi sistem pendidikan nasional paska Ujian Nasional (UN) tidak diberlakukan lagi. Rasiyo menilai, tanpa sistem evaluasi yang terukur seperti TKA, motivasi belajar siswa dikhawatirkan akan menurun dan berdampak pada kualitas generasi bangsa ke depan.

“Untuk mengukur kemampuan siswa, ini diperlukan tes TKA. Kalau dulu kan ada ujian nasional, ini salah satu upaya. Kalau nggak gitu, anak-anak nggak mau belajar,” dalih politikus Partai Demokrat usai mengikuti rapat paripurna di DPRD Jatim, Kamis (6/11/2025).

Rasiyo memandang, tanpa adanya ujian berskala nasional untuk mengukur tingkat kompentensi akademis siswa, tentu banyak siswa yang cenderung menyepelekan proses belajar.

“Kalau hanya ditentukan ujian sekolah ya sudah, ujian belajar ya lulus, nggak belajar malah lulus,” kelakarnya.

Lebih jauh Rasiyo menjelaskan, bahwa sistem Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB) yang selama ini hanya mengandalkan zonasi dan nilai rapor sekolah dinilai belum sepenuhnya mencerminkan kemampuan akademik siswa secara adil. Hal ini karena standar penilaian antar sekolah berbeda-beda.

“Sistem SPMB-nya zonasi, dan juga rapor sekolah, padahal rapor sekolah ini juga ukurannya kan beda-beda. Kalau ini (TKA) kan bisa standar nasional,” jelasnya.

Ia menilai pelaksanaan TKA menjadi bagian penting dari evaluasi pendidikan nasional. Setelah UN ditiadakan, menurut Rasiyo, pemerintah perlu menyiapkan instrumen baru yang mampu memacu motivasi belajar siswa.

“Ini bagian evaluasi setelah UN dihapus, sehingga dibutuhkan TKA untuk memacu belajar (siswa),” ujar Rasiyo.

Politikus Partai Demokrat itu menilai, dengan adanya tes nasional melalui TKA, para orang tua akan lebih terlibat dalam memantau kemajuan akademik putra-putrinya.

“Agar anak-anak mau belajar, perhatian orang tua juga sungguh-sungguh, karena sekarang kan (masanya) beda. Jadi, dengan TKA siswa mau belajar, kalau nggak belajar, ya nggak bisa (lulus),” tegas Rasiyo.

Lebih lanjut, Rasiyo menilai TKA bisa menjadi alat tolok ukur kemampuan akademik siswa di tingkat nasional. Mengingat, penilaian berbasis rapor tidak cukup menggambarkan kemampuan siswa secara menyeluruh karena standar tiap sekolah berbeda-beda.

“Mengukur kemampuan dari nilai rapor itu kan beda. Rapor itu sekolah. Kalau TKA sifatnya nasional, jadi mesti belajar. Kalau standarnya sekolah, mau ujian tidur, tidak belajar pun lulus,” dalih anggota DPRD Jatim asal Dapil Surabaya.

Ditambahkan, kehadiran TKA bukan untuk menakut-nakuti siswa, melainkan memberi motivasi agar mereka lebih sungguh-sungguh dalam belajar.

“Jadi ini bertujuan memberikan motivasi kepada anak didik untuk mau belajar dengan sungguh-sungguh,” tandasnya.

Sebagai informasi, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) mulai menggelar Tes Kemampuan Akademik (TKA) jenjang SMA/MA/SMK/sederajat pada Senin, 3 November 2025. Pelaksanaan TKA dibagi dalam tiga gelombang.

Gelombang I berlangsung pada 3-4 November 2025 dan diikuti lebih dari 1,9 juta murid di seluruh Indonesia. Sedangkan Gelombang II dijadwalkan pada 5-6 November 2025 dengan peserta sekitar 1,4 juta murid.

Adapun Gelombang III atau Gelombang Khusus dijadwalkan pada Sabtu-Minggu, 8-9 November 2025. Gelombang ini ditujukan bagi peserta didik dari lembaga nonformal seperti Paket C, PKPPS Ulya (Pendidikan Kesetaraan Pondok Pesantren Salafiyah), serta siswa SMK yang sedang menjalani magang dan tidak dapat mengikuti ujian di gelombang sebelumnya. (pun)

You may also like

Leave a Comment