GRESIK,SabdaNews.com– Perbedaan berdagang menggunakan teori ekonomi dibanding berdagang dengan teori dari Allah sangat terasa bedanya, terutama pada berkah, demikian disampaikan Ustadz Ismail yang lulusan Ponpes Gontor di hadapan ibu ibu PKL kawasan Masjid Agung Gresik. Kamis (12/1/2023).
” Saya yang bekerja di salah satu perusahaan dengan gaji kurang dari 2 juta, sementara pengeluaran wajib untuk anak anak sekolah swasta yang cukup bonafid, bayar angsuran rumah, bayar angsuran kendaraan, dan biaya makan keluarga serta kebutuhan sosial dimasyarakat, ternyata ya selalu ada, karena yakin pasti dicukupi oleh Allah, ” terang Ustadz Ismail
Lebih lanjut dikatakan bahwa untuk mencari tambahan pendapatan, dirinya membuka jasa layanan tetapi gurah dengan tidak membuka tarif, alias membayar seihlasnya.
” Kalau ada pasien yang tidak membayar, tetap kami layani, dan itu merupakan sedekah kami, pernah beberapa kali kami melakukan gurah tanpa mendapat imbalan, begitu melayani gurah selanjutnya ternyata membayar 1 juta, bahkan lebih, ini kalau dihitung dengan matematika bisnis, pasti tidak nyambung, ” terang Ustadz Ismail.
Ketua Takmir Masjid Agung Maulana Malik Ibrahim Gresik, Ahmad Misbahul Abidin menjelaskan pedagang yang mangkal didalam pagar Masjid dan mendapat binaan baik dari takmir dan dari YDSF berupa penguatan modal.
” Setiap bulan, kami mengadakan pertemuan bagi pedagang di kawasan masjid sekaligus pedagang mengembalikan pinjaman, dilanjut dengan ngaji laku yang di sampaikan oleh takmir atau dari YDSF, ” terang Misbah. ( ali/Red)