SabdaNews.com – Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur Bobby Soemiarsono mengingatkan para guru memiliki tugas penting untuk ikut berperan membumikan ideologi Pancasila kepada para siswa, selain tugas utamanya mendidik para siswa. Melalui hal tersebut, para guru diharapkan mampu membentuk karakter para siswa yang mencerminkan nilai-nilai Pancasila.
“Sehingga siswa-siswa kita pada saat nanti di perguruan tinggi atau bersekolah di luar negeri tidak kehilangan jati dirinya sebagai manusia yang berideologi Pancasila,” kata Bobby dalam sambutannya pada acara Penguatan Jaringan Pendidikan Pancasila melalui Penggunaan Buku Teks Utama Pendidikan Pancasila di Shangri-La Hotel Surabaya, Jumat (28/6/2024).
Pj. Sekdaprov Bobby menegaskan pentingnya ideologi Pancasila bisa terimplementasi dalam pikiran dan tindakan para siswa. Karena hanya nilai-nilai agama dan Pancasila yang akan menjadi benteng bagi generasi muda dalam menghadapi globalisasi seperti saat ini.
“Bentengnya ada dua yaitu yang pertama Agama, dan yang kedua ideologi Pancasila. Jadi kunci penting ada di para guru supaya materi di dalam buku panduan ini bisa terdeliver tidak hanya sent,” tegasnya.
Ia menyampaikan keberadaan buku teks atau buku panduan pendidikan Pancasila ini sangat penting. Lantaran akan sangat berperan dalam membangun hubungan dan kesatuan antar budaya yang beragam di Indonesia termasuk di Jawa Timur.
“Saya yakin buku panduan ini telah melalui berbagai aspek kajian, pemikiran, diskusi dan pembahasan yang luar biasa,” katanya.
Bobby menjelaskan didalam buku panduan pendidikan Pancasila ini terkandung nilai-nilai Pancasila yang akan menjadi jati diri setiap warga bangsa. Oleh sebab itu semua guru memiliki andil besar dalam membumikan ideologi Pancasila.
“Kami mengharapkan kepada para guru untuk kreatif dan inovatif didalam mengembangkan metode yang akan disampaikan kepada siswanya terkait pendidikan Pancasila ini,” jelasnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa setiap pendidik harus terus berinovasi dan penuh kreativitas dalam mengembangkan metode untuk menyampaikan nilai-nilai ideologi pancasila. Bobby menuturkan buku pendidikan Pancasila ini tidak akan bermanfaat jika isi dari buku ini tidak ter deliver kepada para siswa.
“Buku ini menjadi tidak bermanfaat bila metode yang digunakan tidak tepat, artinya materi yang ada di dalam buku ini tidak bisa terinternalisasi dalam diri para siswa kita,” jelasnya.
Tidak berhenti disitu, Bobby berpesan agar para guru menggunakan metode yang disesuaikan dengan budaya dan karakter setiap daerah. Selain itu juga harus menyesuaikan metode dengan jenjang pendidikan siswanya.
“Metode dan inovasi yang disampaikan untuk para siswa kita ini harus menyesuaikan budaya dan karakter dari masing masing daerah dan juga menyesuaikan dengan tingkat pendidikan dari siswa-siswi kita,” pesannya.
Hal lain yang menjadi perhatian Bobby adalah bagaimana para guru bisa menyampaikan ideologi Pancasila dengan mudah dan sederhana. Sehingga para siswa pun mudah memahami dan bisa masuk ke dalam jiwa, pikiran dan tindakan mereka.
“Ada hal-hal yang sejak mereka kecil terinternalisasi dan itu tidak harus dengan bahasa yang sulit dan muluk-muluk, tetapi dengan bahasa yang sederhana,” ucapnya.
Di akhir, ia menyampaikan bahwa Pemprov Jatim mengapresiasi dan menyambut baik keberadaan buku teks pendidikan Pancasila. Buku ini menjadi bagian untuk memperkuat nasionalisme para siswa menghadapi arus globalisasi.
“Kami menyambut baik apa yang dilakukan oleh BPIP yang bekerjasama dengan Kemendikbudristek, dan tentunya ini menjadikan manfaat bagi masyarakat,” tutupnya. (pun)