Home KESRAPesantren Beji Banyutengah (PBB) Panceng Penggerak Dan Pelopor Kemandirian Santri Di Bidang Pertanian

Pesantren Beji Banyutengah (PBB) Panceng Penggerak Dan Pelopor Kemandirian Santri Di Bidang Pertanian

by sabda news

GRESIK, SabdaNews.com-Pesantren Beji Banyutengah (PBB) Biasa di sebut merupakan pesantren yang terletak di Desa Banyutengah Kecamatan Panceng Kabupaten Gresik. Pesantren ini telah berubah menjadi pelopor dalam memperkuat peran pesantren sebagai kader penggerak pertanian NU dan ketahanan pangan Nasional. Dengan mengusung semangat kemandirian dan pemberdayaan dikalangan santri khususnya pada sektor pertanian, Pesantren PBB ini mengkolaborasi nilai nilai keislaman pesantren dengan praktek pertanian berkelanjutan.  Inisiatif ini menjadi bentuk respons kongkrit terhadap krisis pangan dan makin menurunya minat generasi muda melenial pada sektor pertanian. (07/07/2025)

KH Nur Salim pengasuh PBB Panceng mengatakan, di PBB ini menjadi tempat menimba ilmu Agama, tetapi juga harus menjadikan pemberdayaan dan melayani umat.  “Santri PBB tidak hanya kuat secara relegius Spritualitas, tetapi juga tangguh dalam kemandirian serta kuat sukses ekonominya,” maka jalan jihad pertanian suatu keharusan untuk berhijrah dalam kebaikan hari ini,” katanya.

“Alhamdulilah hari ini bisa kita wujudkan dengan panen Tomat, Semangka, dan tanaman yang lainya ini menjadi bukti bahwa Santri PBB kreatif dan SDMnya mumpuni hal ini juga didukung oleh berbagai pihak termasuk LPNU dan sejumlah institusi lokal pesantren di samping itu PBB telah membuka pelatihan kader santri tani NU yang bertujuan atau diarahkan menjadi motor penggerak pertanian berbasis komunitas.  “Komoditas yang di kembangkan mencakup padi organik, Hortikultura, peternakan hingga perikanan. Semuanya menjadi bagian dari pelatihan terapan yang dilakukan langsung di lingkungan PBB,” terang Yai Salim

H. Lukman Syafi’i Ketua lembaga pertanian NU (LPNU) Gresik memberikan apresiasi tinggi terhadap langkah progresif dan strategis yang dilakukan PBB   “PBB telah membuktikan bisa menjadi kekuatan utama dan bisa bertransformasi dalam membangun kedaulatan pangan,” ini selaras dengan visi NU untuk menjadikan pesantren sebagai kekuatan pusat ketahanan pangan umat,” jelasnya.

Salah satu santri PBB Moh Fajar Amin yang mengikuti pelatihan pertanian menjelaskan, giat ini membuka wawasan baru dan membangkitkan minat saya di dunia pertanian.  “Awalnya saya tidak begitu respon dengan pertanian tapi setelah ikut praktek langsung di PBB saya sadar bahwa ini bisa jadi ladang amal sekaligus sumber penghidupan,” imbuh Fajar.

Langkah inovatif PBB ini dinilai sejalan dengan visi besar NU dalam membangun kemandirian pangan Nasional, di mana pesantren tidak lagi sebagai pusat pendidikan Agama, akan tetapi juga sebagai sentra ketahanan pangan berbasis masyarakat, dengan keberanian berinovasi dan komitmen bersama PBB menegaskan posisinya sebagai lumbung kader pertanian NU sekaligus pilar ketahanan pangan bangsa. (Syafik Hoo/Red)

You may also like

Leave a Comment