Menyaksikan dari dekat PATROL MASA KINI Gunakan AUDIO SOUND SYSTEM Ala Remaja DESA BABAKBAWO Kecamatan Dukun Kabupaten Gresik.

by Redaksi

GRESIK.SabdaNews.com.Bergesernya nilai budaya masyarakat suatu daerah merupakan bukti perkembangan dan kemajuan berpikir masyarakat itu sendiri dan tentunya mengikuti teknologi yang berada di zaman yang maju, sekarang ini. Karenanya, ragam budaya kesenian arif lokal tempo dulu menggunakan alat-alat bunyian tradisional dalam patrol beralih ke budaya arif lokal yang modern dengan menggunakan seperangkat Audio Sound System.

Patrol Ala Remaja Desa Babakbawo Dukun Tempo Dulu

Dalam dekade sepuluh tahun terakhir, secara umum tradisi patrol yakni membangunkan masyarakat untuk bangun sahur dilakukan dengan berbagai media informasi antara lain: woro-woro di Masjid memakai alat speaker untuk memberi informasi warga masyarakat tanda untuk persiapan masak untuk sahur, dan ada cara yang unik lagi para remaja, anak-anak dan bahkan kalangan orang tua ikut patrol keliling kampung hingga imsak.

Dan menariknya pula, anak-anak usia sekolah mulai SD hingga SMA, dengan riang, senang dan gembira serta semangatnya, menunggu tibanya pukul 01.00 WIB sampai waktu akhir sahur untuk bangun dan patrol, uniknya ada yang mendirikan tenda-tenda sebagai camp tidur bersama anggota group patrolnya, ini pun tidak hanya satu group patrol yang mendirikan tenda-tenda tetapi masing-masing RT.atau kampung.

Sedangkan alat-alat patrol yang digunakan sebagai bunyi-bunyian adalah berbeda dengan sekarang, pada zaman dulu, memakai alat-alat bunyi-bunyian seperti dan antara lain: Timba, tong, piring, seng, Buyung (tempat air) untuk minum diberi karet dari ban sepeda yang dibelah dan dililit dan cara memasangnya dilingkarkan diatas mulut buyung dengan cara membunyikan ditarik menghasilkan bunyi Gaung sebagai Bass, Ecek-ecek dari kutub baterai ditancapkan pada paku dengan paku dilengkapi pula beberapa Kentongan dari bambu dengan variasi pukulan dari bunyi kentongan satu dan lainnya, juga dilengkapi dengan ketipung, atau kendang, seruling, Harmonika jawa Gengong. Jelasnya paduan bunyi tersebut terdengar nyaring dan enak didengar oleh masyarakat yang mendengar dan tidak heran, masyarakat kala itu, ibu-ibu dan anak kecilnya keluar menunggu dan menyambut patrol lewat di depan rumahnya.

Luar biasa dan menariknya adalah lagu-lagu yang dibawakan dan dinyanyikan dalam patrol keliling oleh anak -anak remaja tersebut kala itu adalah lagu-lagu lawas yang kini menjadi lagu kenangan antara lain: lagu-lagu lawas dari Orkes Melayu Dangdhut Soneta karya Bang Haji Rhoma Irama, Orkes Dangdhut Awara dengan Vokal: S.Achmadi dan ida Laila serta lagu-Lagu A. Kadir, Lagu Mus Mulyadi dan Qosidah Lawas S.Achmadi dan sejenisnya

Dan tempo dulu, Patrol juga belum ada yang memakai seperangkat audio praktis untuk bisa dibawa patrol hanya cukup alat -alat tradisional dari kayu bambu dan sejenisnya yang penting bisa berbunyi dan enak didengar dengan diiringan lagu-lagu dangdut lawas yang telah dihafal.

Patrol Ala Remaja Desa Babakbawo Dukun Masa Kini

Menyimak secara dekat patrol yang dilakukan Remaja Desa Babakbawo Kecamatan Dukun bukan lagi patrolnya menggunakan seperangkat alat tradisional namun menggunalan seperangkat audio, alat musik yang ditaruh di sepeda VIAR dan juga di Middle Colt Pick UP dengan Sound System Modern yang diikat di atas bak kendaraan tersebut dengan diikuti oleh operatornya disamping juga peserta patrol mengikuti patrol di belakangnya, dan nampak, pawai dengan di ikuti juga sirenai dari klakson sepeda motor dan itupun setiap malam dilakukan dengan senang tanpa lelah juga tanpa paksaan, rasa tulus dan ikhlas keluar dari hatinya.

Luar biasa dan kagum atas kegigihan terhadap anak-anak pada zaman ini, Mereka memiliki kesadaran yang tinggi dan tulus untuk membangunkan warga untuk persiapan masak dan sahur untuk berpuasa.Alhamdulillah, kegiatan ini hampir satu bulan penuh dilaksanakan setiap dini hari mulai pukul 01.00 WIB hingga menjelang Imsyak, dalam rangka membangunkan Warga untuk melakukan sahur guna esok harinya menjalankan ibadah puasa..

Muhammad Fais ( 23 Th), Pemilik AUDIO SOUND SYSTEM yang dikenal dengan” FJM PRO AUDIO BABAKBAWO ” telah memenangkan kontes sebagai Juara 1 dari kompetisi Audio Sound System yang dilaksanakan oleh Paguyuban Sound System Dukun-Panceng ( PSSDP) di desa Lowayu Dukun, yang dikenal The Challange of Sound Pressure Level ( SPL) Se-Kecamatan Dukun dan Panceng ditemui media, tepatnya di titik pemberangkatan yakni di Jl.Raya Babakbawo depan UPT SD Negeri 273 Gresik ( Eks.SD Negeri Babakbawo)

Sabtu, (29/03/2025) dini hari, pukul 01.30 WIB, saat persiapan berangkat melaksanakan patrol mengatakan, Alhamdulillah pak, konco-konco, adik-adik sedoyo guyub saged nglaksanakan bangun sahur warga masyarakat kale ginaaken sound system gadahnipun piyambak. Kulo pribadi raos estu syukur, Adik-adik kulo Babakbawo piyambakj kados Mas Mashad, Mas Sunali, adik Maher, adik Givan, adik Yayan, adik Andik, adik Fajar, adik Umam saha adik-adik lintunipun sami semangat ngramekno suasana desa Babakbawo wekdal wancinipunn tangi sahur, mugiio ingkang kulo laksana’aken kale konco-konco menika bermanfaat dateng warga masyarakat Desa Babakbawo Dukun,” tutur Muhammad Fais, Pemuda Babakbawo yang kreatif dan penuh talenta dalam bidang Operator Sound System.

Muhammad Fais menambahkan pula, Insya Allah, wonten malam takbiran malam riaden (hari raya), minggu dalu benjing, Karang Taruna (KATAR) Sari Rejo saha remaja Babakbawo, nglaksana’aken takbiran keliling malem rIyoyo, kados tahun kepengker diiringi Kesenian Reog saking babakbawo ingkang dipun pimpin Kale Bapak Kawan. Mugi acara menika tambah rame menyambut kemenangan umat islam selami nglasana’aken siyam (puasa) wonten sasi Romadhan.”pungkas Pemilik Sound System yang rentalnya paling laris di Daerah Kecamatan Dukun dan sekitarnya.

Bentuk nyata keihlasan, ketulusan dari anak-anak remaja dan karang taruna desa Babakbawo ini merupakan bentuk kegiatan yang sangat positif dan sangat baik untuk tetap didorong dan diacungi jempol (reward) serta tetap didukung oleh kalangan tokoh-tokoh masyarakat setempat agar kearifan budaya lokal Babakbawo ini tetap lestari dan dilanjutkan setiap tahun; agar suasana menjelang sahur di desa Babakbawo Dukun menjadi semarak dan tetap syiar.Terima kasih untuk Remaja dan anak-anak desa Babakbawo, semoga bermanfaat dan Barakallah. (Mushlikh/Red).

You may also like

Leave a Comment