Oleh : Abd Al Haris Al Muhasibiy Alumni Santri Tebuireng 82
SabdaNews.com- Alumni bertemu lagi. Mereka yang dulu mondok di Pesantren Tebuireng kembali Napak tilas tempat pendidikan milik Hadlratusy Syaikh Hasyim Asy’ari. Seorang ‘alim dan ‘allamah, Pahlawan dan Pendiri NKRI.
Selalu saja berharap terus para santri sebagai pengganti. Perjuangan untuk bangsa dan negara yang dikira belum selesai. Untuk ciptakan sebuah negara dengan konsep “Baldatun Thaiyyibatun wa Rabbun Ghafuri”. Tidak heran jika semua alumni Tebuireng punya ghirrah.
Untuk berjuang demi bangsa dan negara dengan Agama. Menjaga dan melestarikan doktrin Agama dengan Aswaja. Menjadi seorang yang tawassuth, tawazzun, ta’addul, dan sebagainya. Dengan ilmu dan amal yang menjadi modal dan bekal utama.
Mengabdi kepada Allah dengan cara berkiprah kepada negara penuh maslahah. Konsep-konsep inilah yang menjadi tema dan fokus bersama. Apa pun bidang yang ditekuni oleh para alumni. Boleh jadi menjadi ahli ekonomi, kiyai, bahkan mungkin politisi. Namun komitmen untuk mengamalkan ilmu dengan dasar hadis “ballighu anni”.
Sungguh menjadi amat penting menggelorakan kembali semangat Tebuireng sebagai pelopor di RI. Dorongkan kepada santri kini untuk cita-citakan menjadi menjadi Presiden RI. Bukankah sudah dicontohkan Gus Dur dan Kiyai Ma’ruf Amin yang sekarang ini.
Namun masih tetalu banyak yang musti bisa menjadi harapan. Para santri bisa saja menjadi para pengusaha dan ilmuwan. Sampai sekarang belum ada yang dapat Nobel sebagai penghargaan. Mungkin santri-santri Tebuireng mengisi peluang ini yang mendapatkan.
Begitu juga para santri perlu didorong ambil profesi POLRI dan TNI sebagai media perjuangan. Profesi dalam bidang hukum dan juga tidak boleh dilupakan bidang pertanian. Mungkin salah satu yang menjadi impian para santri memiliki pabrik sebagai industriawan. Biar mereka menjadi konglomerat dan bisa banyak menyumbangkan. (Syafik Hoo/Red)