Fandi Akhmad Yani ( Bupati Gresik ) Lusi Kustiana ( DPRD Gresik,) Sama-sama Alumni SMP Negeri 4 Gresik (ft. SabdaNews.com)
GRESIK, SabdaNews.com- Pemerintah Kabupaten Gresik melalui Dinas Pendidikan (Dispendik) bakal memperkuat kurikulum berbasis kearifan lokal. Hal itu merupakan bagian dari program Merdeka Belajar yang salah satunya bertujuan untuk menekan aksi kekerasan di sekolah.
Pendidikan berbasis kearifan lokal atau keunggulan lokal adalah pendidikan yang memanfaatkan keunggulan lokal dalam aspek ekonomi, seni budaya, SDM, bahasa, teknologi informasi dan komunikasi, ekologi ke dalam kurikulum sekolah. Dengan begitu, siswa dapat mengembangkan potensi yang ada pada dirinya sehingga siswa memiliki kemampuan berkompetisi.
Bupati Gresik H. Fandi Akhmad Yani juga sempat menyinggung kasus kekerasan yang terjadi dilingkungan pendidikan belum lama ini. Ia mengungkapkan rasa keprihatinannya pada kasus pemukulan siswa oleh guru.
Hal itu diungkapkan bupati usai menghadiri peresmian fasilitas sekolah di UPT SMP Negeri 4 Gresik pagi tadi, Senin (16/01/2023).
Menurut Gus Yani sapaan akrab Bupati Gresik, kasus tersebut dapat dihindari dengan lebih intens melakukan komunikasi tidak hanya pada siswa namun juga orangtua wali murid dan juga guru.
“Kurangnya komunikasi dapat menimbulkan kesalahpahaman. Saya berharap pada kepada semua yang ada pada lingkungan pendidikan serta wali murid dapat meningkatkan mutu pendidikan dan komunikasi baik dilingkungan sekolah maupun dengan orangtua wali murid”, jelas Gus Yani.
Bupati yang merupakan salah satu alumnus SMP Negeri 4 Gresik angkatan 1997 itu menambahkan bahwa tantangan yang tidak kalah penting pada era pendidikan saat ini adalah adanya keterbukaan dan kemudahan akses informasi. “Yang jika tidak disikapi dengan bijak dapat menimbulkan permasalahan tersendiri bagi sejumlah generasi muda,” ujarnya.
Gus Yani berharap pemberian pengetahuan tentang etika pergaulan, penanaman nilai- nilai agama, moral, budi pekerti serta etika bagi anak didik harus terus menerus dilakukan, sehingga para siswa memiliki kemampuan untuk memfilter berbagai informasi yang masuk.
Menurut Gus Yani, saat ini pendidikan menjadi garda terdepan untuk menentukan kualitas dan karakter generasi penerus yang akan datang. Peran sekolah sebagai media pendidikan formal dengan kegiatan belajar mengajarnya menjadi pengaruh besar pembentuk karakter generasi penerus bangsa.
Ia menyampaikan, era kemajuan teknologi saat ini juga harus lebih mengedepankan kualitas pendidikan. Menjadikan sekolah sebagai wadah prestasi misalnya. Kemudian hal disiplin, netralitas, serta menjunjung tinggi etika dan moral.
”Kepala Sekolah harus mampu meningkatkan dan mengembangkan kualitas manajemen yang mendukung kemajuan proses belajar mengajar di sekolah yang dipimpinnya,” jelas Gus Yani.
Peningkatan kualitas pendidikan di sekolah masing-masing adalah tugas dan tanggungjawab Kepala Sekolah. Sebagai Kepala Sekolah dituntut untuk mampu memotivasi guru, siswa dan karyawan-karyawati sekolah untuk bersinergi meningkatkan kualitas dan kemajuan sekolah. (Redaksi)