SabdaNews.com – Enam partai politik non parlemen di Kabupaten Jember, meliputi Partai Garuda, Partai Gelora, Partai Hanura, Partai Buruh, PBB dan PKN mendeklarasikan dukungan kepada bakal calon bupati (Bacabup) Muhammad Fawait untuk maju di Pilkada Jember 27 November 2024. Deklarasi dukungan tersebut dilaksanakan di Hotel Java Lotus Jember, Minggu (9/6/2024).
Gus Fawait sapaan akrab Muhammad Fawait saat dikonfirmasi membenarkan adanya deklarasi dukungan sejumlah parpol non parlemen kepada dirinya untuk maju di Pilkada Jember 2024 mendatang.
“Alhamdulillah, dukungan ke kami di Pilkada Jember terus menguat. Terbaru, dukungan dari enam parpol non parlemen di Kabupaten Jember,” jelasnya.
Pertimbangan gabungan Parpol Non Parlemen mendukung, kata pria yang juga Presiden LSN (Laskar Sholawat Nusantara), diantaranya adalah Gus Gawait dianggap sebagai satu-satunya bacabup yang berproses di parpol, dan satu satunya kader parpol yang maju di Pilkada Jember mendatang.
“Pertimbangan lainnya, saya dianggap sebagai politikus yang berhasil menang Pileg 3 kali (2014, 2019 dan 2024) dengan perolehan suara yang sangat meyakinkan. Bahkan di Pileg 2024 ini perolehan suaranya tertinggi se Indonesia untuk caleg tingkat provinsi dengan perolehan sebanyak 239.414 suara,” beber Gus Fawait.
Ketua Fraksi Partai Gerindra DPRD Jatim itu juga dianggap oleh parpol-parpol non parlemen sebagai representasi anak muda. Apalagi, lanjut Gus Fawait di berbagai daerah yang dipimpin anak muda tergolong sukses. Bahkan mereka berhasil membuat lompatan pembangunan ekonomi.
“Latar belakang santri juga menjadi pertimbangan tersendiri. Sebab Jember memiliki jumlah pondok pesantren yang terbanyak, sehingga Gus Fawait merupakan bentuk representatatif dari mayoritas kalangan yang ada di Kabupaten Jember,” ujarnya.
Berikutnya, Gus Fawait juga berasal dari anak desa, sehingga para ketua parpol non parlemen yang paham betul akar berbagai persoalan di Kabupaten Jember itu berada di desa.
“Mereka berharap saya yang juga anak petani di desa bisa mengatasi masalah masalah yang ada di desa. Sehingga persoalan yang belum terselesaikan sampai hari ini di Kabupaten Jember bisa diselesaikan dengan baik,” ungkapnya.
Berdasarkan data, angka kemiskinan di Jember pada tahun 2019 mencapai kisaran 226 ribu orang. Tetapi, pada tahun 2023 lalu justru mengalami kenaikan menjadi kisaran 236 ribuan orang. Ironisnya di tingkat nasional dan provinsi justru angka kemiskinan mengalami penurunan sehingga menjadi pertanyaan banyak pihak, termasuk dari parpol non parlemen.
“Kemiskinan itulah yang mengakibatkan stunting di Kab Jember nomor satu, Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) nomor satu se Jatim, dan banyak lagi masalah lainnya. Dengan modal pengalaman hampir 3 periode di DPRD Provinsi, Gus Fawait diharapkan bisa menyelesaikan masalah masalah di Kabupaten Jember tersebut,” terangnya.
Sebagaimana diketahui bersama, wilayah Kab Jember sangat luas dan jumlan penduduknya juga banyak. Oleh karena itu menurut Gus Fawait, membangun Jember tidak bisa hanya bertumpu pada APBD Kab Jember saja. Namun juga diperlukan sinergi dengan pemerintah provinsi dan pusat.
Sementara dalam 10 tahun terakhir, lanjut politikus asli Jember, anggaran APBN yang masuk ke Kab Jember jumlahnya kian menurun sehingga diperlukan upaya dan perjuangan yang lebih kuat untuk berkomunikasi dengan provinsi dan pusat supaya Kab Jember lebih diperhatikan lagi.
“Sebagai kader parpol yang dipimpin Presiden terpilih Prabowo Subianto tentu saya akan lebih mudah bersinergi dengan pemerintah pusat maupun provinsi, sehingga Kab Jember kedepan bisa dibangun dengan APBD Jember serta sinergi dengan APBD Provinsi dan APBN,” pungkasnya. (pun)