Gus Fawait Bersama Relawan Gelar Tasyakuran Prabowo Jadi Presiden RI Ke-8

by Redaksi

JEMBER.SabdaNews.com – Calon bupati Jember Muhammad Fawait bersama parpol pengusung dan relawan menggelar tasyakuran atas dilantiknya Prabowo Subianto sebagai Presiden RI ke-8 secara resmi oleh pimpinan MPR RI di gedung Senayan Jakarta, pada Minggu (20/10/2024) kemarin.

“Saya adalah kader Pak Prabowo yang sudah berjuang 15 tahun untuk menjadikan Pak Prabowo sebagai Presiden Republik Indonesia. Itu impian kami yang sudah 15 tahun kami impikan bersama-sama,” ujar Gus Fawait sapaan akrab Muhammad Fawait, Senin (21/10/2024).

 

Lebih jauh politikus muda Partai Gerindra ini menjelaskan bahwa dalam tasyakuran secara sederhana ini, pihaknya juga melibatkan para pedagang sektor informal dan UMKM. Hal ini sesuai dengan pesan Pak Prabowo yang dintruksikan kepada seluruh kader Gerindra untuk selalu membela mereka.

“Ini adalah bentuk rasa syukur kami bahwa Pak Prabowo ditakdirkan oleh Allah 08 (Prabowo) menjadi Presiden ke-8. Mudah-mudahan ini pertanda baik dan mudah-mudahan bisa membawa Indonesia yang hari ini menjadi negara sedang berkembang menjadi negara maju kedepannya, amin, ya rabbal alamin,” harap Gus Fawait.

 

Di sisi lain, sebagai kader ideologis Pak Prabowo, lanjut Gus Fawait, dirinya diberi tugas oleh Pak Prabowo untuk maju sebagai calon Bupati Jember. Oleh karena itu, pihaknya telah menyusun 8 program dalam visi dan misi pasangan Gus Fawait-Djoko Susanto sesuai dengan julukan Pak Prabowo 08.

“Sesuai dengan beliau sebagai presiden ke-8 kami juga punya 8 program aksi yang akan kamui lakukan ketika kami mendapat amanah menjadi Bupati Jember,” tegas pria yang juga Presiden Laskar Sholawat Nusantara (LSN) ini.

8 program aksi Gus Fawait-Djoko Susanto ini, kata Fawat tidak disusun begitu saja tapi kita diskusikan kita susun serta disinergikan dengan visi misi Pak Prabowo-Mas Gibran. Bahkan program tersebut juga disinergikan dengan rencana pembangunan di tingkat Provinsi yaitu dengan Ibu Khofifah Indar Parawansa.

“Pembangunan yang baik, keberhasilannya itu biasanya adalah bersinergi. Mana pembangunan nasional, pembangunan provinsi dan pembangunan Kabupaten Kota,” ungkap Cabup Jember nomor urut 02 ini.

Ia juga membeberkan bahwa kondisi Jember hari ini angka kemiskinan secara absolut masih nomor 2 tertinggi di Jatim. Begiti juga dengan angka pengangguran kita semakin tinggi, angka harapan sekolah (lama sekolah) kita dibanding kabupaten sebelah masih sangat jauh. Apalagi dibandingkan Banyuwangi kita masih sangat jauh

“Harapan kita sebagai warga Jember ketika Pak Prabowo sudah menjadi presiden, nanti kami di takdir jadi Bupati dan kami menyiapkan 8 program aksi yang kami sinergikan dengan program pusat dan program provinsi, InsyaAllah Jember akan jauh lebih baik dibanding hari ini,” jelas Gus Fawait.

Menurut Gus Fawait kalau membangun Jember hanya mengandalkan APBD, maka itu ma halnya jalan di tempat ataupun kalaupun maju pelan-pelan sekali. Hal itu terlihat bahwa beberapa tahun belakangan kalau transfer dari APBN ke Jember yang semakin lama semakin kecil sehingga Jember sulit berkembang dan maju.

Keterbatasan anggaran APBD Jember juga membawa dilema. Sebab jika sektor ksehatan didorong lebih maju maka sektor yang lain akan menjadi korban. Begitu juga sektor infrastruktur menjadi maju maka ektor yang lain akan tidak maksimal. Itu terjadi karena kita membangun Jember hanya mengandalkan kemampuan  APBD Jember saja.

“Kedepan ketika presidennya Prabowo dan Gubernurnya Bu Khofifah, serta ketika bupatinya adalah kader idiologis Pak Prabowo. Kami berkomitmen membawa sebesar-besar APBN maupun APBD provinsi turun di Jember sehingga Jember bisa dan mampu melakukan lompatan-lompatan pembangunan sehingga Jember tidak tertinggal perkembangannya dibanding kabupaten-kabupaten yang lain.” jelas Gus Fawait.

Diakui Gus Fawait, Jember sebenarnya ditakdirkan untuk bersaing dengan Surabaya maupun Malang. Bukan bersaing dengan Kabupaten sebelah maupun Kabupaten Banyuwangi.

“Tapi fakta hari ini Jember, jangankan bersaing dengan Kota Surabaya dan Malang. Dibanding dengan kabupaten sebelah saja kita masih tertinggal jauh,” bebernya.

Di tambahkan Gus Fawait, acara tasyakuran pada hari ini terinspirasi dengan firman Allah SWT, “Barang siapa yang bersyukur atas nikmat pemberian Allah, niscaya akan dilipatgandakan Allah. Dan barang siapa yang kufur maka siksa Allah itu amat pedih”.

“Mudah-mudahan dengan tasyakuran untuk merayakan kemenangan Pak Prabowo, mudah-mudahan Allah tambahi nikmatnya. Bupati yang didukung sama Pak Prabowo juga menang dan InsyaAllah Jember akan jauh lebih baik,” kata Gus Fawait.

Ia juga akan mentauladani sikap Presiden Prabowo yang mau merangkul semua elemen. “Oleh karena itu saya dan Pak Djoko Susanto juga berkomitmen, kalau hari ini kita sedang berkompetisi dan ditakdirkan menang, kami juga akan merangkul pihak-pihak yang kalah,” tegas Gus Fawait.

Presiden Prabowo dan Pak Joko Widodo (mantan Presiden RI ke-7) adalah tokoh demokrasi yang bisa menginspirasi dunia. Pasalnya, ketika mereka berdua berkompetisi di Pilpres 2019, ternyata Presiden Jokowi mau merangkul Pak Prabowo untuk dimasukkan dalam kabinetnya sebagai Menhan.

Sebaliknya di Amerika Serikat yang katanya negara paling demokratis justru antara Joe Biden dan Donald Trump paska bersaing di Pilpres mereka berdua enggan menyatu dan mencari cela untuk saling mengalahkan.

 

“Indonesia telah menunjukkan kedewasaan berdemokrasi Pak Prabowo rela dan Pak Jokowi mau bersinergi. Hari ini Pak Prabowo merangkul semua pihak yang kemarin kalah dalam pilpres dan ini menunjukkan kedewasaan demokrasi,” pungkas Gus Fawait. (pun)

You may also like

Leave a Comment