GRESIK, SabdaNews.com- Pemerintah Kabupaten Gresik melalui Dinas Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KBPPPA) Gresik menggelar Musyawarah Perencanaan Pembangunanan (Musrenbang) Anak, Senin (20/02/2023).
Mengangkat tema ‘Meraih Cita, Meraih Asa, Bersama Komunitas Anak Gresik Ceria’, kegiatan ini diikuti oleh puluhan perwakilan anak dari beberapa sekolah di Kabupaten Gresik. Tujuannya tidak lain sebagai langkah awal, dalam upaya pemenuhan hak-hak anak di Kabupaten Gresik.
Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah mengatakan, pemikiran-pemikiran dari anak-anak merupakan masukan berharga untuk kebijakan ramah anak di Kabupaten Gresik. Bu Min, begitu wabup kerap disapa, menegaskan bahwa diadakannya Musrenbang anak merupakan komitmen nyata Kabupaten Gresik, yang terus berbenah untuk menjadi Kabupaten yang layak untuk anak.
“Kami di Pemerintah Kabupaten Gresik harus memperhatikan seluruh kebutuhan anak-anak di Kabupaten Gresik. Sebagai informasi, di Kabupaten Gresik saat ini terdapat kurang lebih 370 ribu anak. Dan saat ini suaranya diwakili oleh anak-anak disini,” ungkap Bu Min
Oleh karenanya, Bu Min berharap hasil dari Musrenbang anak hari ini harus bisa merepresentasikan apa yang menjadi harapan anak-anak di Kabupaten Gresik.
Disamping itu, Bu Min juga mengingatkan anak-anak untuk tidak hanya menuntut haknya saja, melainkan juga memenuhi apa yang sudah menjadi kewajibannya.
Kepada jajaran OPD di Kabupaten Gresik, Bu Min menegaskan kebijakan kabupaten layak anak merupakan prioritas yang wajib menjadi perhatian dalam menyusun program dan kegiatan dalam perencanaan pembangunan di Kabupaten Gresik.
“Harapan besar kita adalah semua anak di Kabupaten Gresik mendapatkan layanan yang baik serta terpenuhi semua haknya. Bersama dengan anak-anak, bagaimana membuat kabupaten kita ini menjadi tempat yang nyaman bagi semua,” harapnya.
Hal yang sama disampaikan oleh Kepala Dinas KBPPPA Kabupaten Gresik dr. Titik Ernawati. Dirinya mengatakan bahwa hasil dari Musrenbang anak tahun 2023 ini menjadi usulan rencana program pemenuhan dan juga sebagai masukan prioritas pemenuhan hak anak di Kabupaten Gresik.
Kesempatan bertemu dan berdiskusi dengan Bu Min dalam Musrenbang anak, tidak dilewatkan begitu saja oleh anak-anak yang hadir. Dalam sesi diskusi, tidak henti-hentinya anak anak menyampaikan berbagai masukan dan kejadian di lapangan. Mulai dari masalah bullying , sekolah dan tempat ramah anak, masalah edukasi seksual, hingga keberpihakan pada kelompok inklusi tidak lepas dari sorotan. (Red)