SabdaNews.com – Fraksi Partai Gerindra DPRD Jatim mulai memelototi para tokoh yang nantinya akan dimunculkan sebagai kandidat Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur. Sebab sebagaimana jadwal, masa jabatan Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak di periode ini bakal selesai pada 31 Desember mendatang.
Mengacu pada ketentuan Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 4 tahun 2023 tentang Penjabat Gubernur, Penjabat Bupati dan Penjabat Wali Kota, proses pengisian jabatan Pj memang bisa berasal dari usulan Menteri dan DPRD setempat. Masing-masing maksimal mengusulkan tiga nama. Sedangkan pengangkatan Pj Gubernur nantinya akan ditetapkan melalui Keputusan Presiden (Keppres).
Ketua Fraksi Partai Gerindra DPRD Jatim M Fawait mengatakan saat ini belum ada pembahasan resmi di legislatif mengenai usulan nama Pj Gubernur Jatim.
“Namun, kami mulai melihat dan menganalisa para tokoh. Seluruh anggota fraksi mulai memelototi siapa yang kira kira dipandang layak diusulkan menjadi calon Pj Gubernur Jatim,” kata Gus Fawait saat dikonfirmasi, Senin (28/8/2023).
Politikus muda asal Jember itu menilai pengisian Pj Gubernur Jatim merupakan pekerjaan yang cukup berat. Mengingat, Jatim merupakan salah satu provinsi penopang penting nasional. Oleh karena itu dibutuhkan sosok Pj yang cakap dan profesional sehingga bisa melanjutkan sementara waktu kinerja Khofifah yang dinilai sukses memimpin Provinsi Jatim di periode pertamanya.
Keberhasilan kepemimpinan Khofifah bisa dilihat dari pertumbuhan ekonomi Jatim yang melampaui capaian nasional setiap tahunnya. Dan segudang prestasi yang diraih oleh Gubernur Khofifah selama ini walaupun masih ada beberapa persoalan seperti kemiskinan yang merupakan problem klasik untuk terus dilakukan upaya pengentasan.
Dari kacamata itu, Fraksi Partai Gerindra DPRD Jatim menilai dibutuhkan sosok yang mumpuni untuk menjadi Pj Gubernur Jatim. Disisi lain, kata Gus Fawait pengisian jabatan Pj Gubernur ini menjadi tantangan lantaran bakal menghadapi tahun politik yang akan berlangsung serentak di tahun 2024.
“Pada situasi ini, stabilitas sosial politik dan sebagainya menjadi tantangan bersama. Apalagi, stabilitas akan juga berpengaruh pada ekonomi dan kesejahteraan masyarakat,” jelas presiden Presiden Laskar Sholawat Nusantara (LSN).
Pertimbangan lainnya, lanjut Gus Fawait provinsi Jawa Timur merupakan wajah penting nasional. Sehingga jabatan Pj Gubernur Jatim memang hanya sementara. Namun, tak bisa diabaikan bahwa jabatan ini akan menjadi kunci untuk keberlangsungan pemerintahan hingga ada hasil Pilgub Jatim 2024 mendatang.
“Kita akan minta masukan berbagai pihak. Kita butuh sosok Pj yang kompeten, kuat dan menjadi penyambung pemerintah pusat hingga daerah,” harap bendahara DPD Partai Gerindra Jatim ini..
Hingga saat ini, Gus Fawait menegaskan belum ada nama yang mengerucut dari pantauan Fraksi Partai Gerindra. Karena itu masukan dari berbagai pihak masih terus dihimpun. Seluruh masukan yang diterima bakal dibahas dan diukur berdasarkan kriteria yang sudah menjadi ketentuan. “Semua masukan akan kita tampung,” tegasnya.
Senada, Anggota Fraksi Gerindra DPRD Jatim MH Rofiq sependapat jika stabilitas sosial, politik dan sebagainya bakal menjadi tantangan bersama di tahun politik mendatang. Sehingga, pengisian jabatan Pj Gubernur Jatim dengan memilih tokoh yang berkompeten bukan urusan gampang.
“Di tahun politik stabilitasi di seluruh sektor memang menjadi tantangan bersama,” jelas Rofiq. (pun)