SabdaNews.com – Dalam rangka menjaga kualitas ikan budidaya, Komisi B DPRD Jatim mendorong tingkat kualitas pakan. Meski 60 persen bahan baku pakan ikan masih tergantung dari impor.
Anggota Komisi B DPRD Jatim Noer Sutjipta menyampaikan, kebutuhan produksi pakan masih membutuhkan bahan bahan dari luar (eksport). Sehingga pihaknya mendorong produsen pakan ikan, bisa menggunakan bahan baku lokal.
“Saat ini, masih tergantung dengan bahan baku import. Selebihnya bisa disediakan lokal,” terang Noer Sutjipta saat kunjungan kerja ke pabrik pakan di Gresik, Jumat (29/9/2023).
Politikus Partai Gerindra ini menyebutkan sebagian besar bahan pakan berasal dari kulit udang. Harusnya kualitas bahan baku juga terjaga. Selain itu produsen pakan ikan juga mengawal dan melakukan pendampingan terhadap peternak ikan.
Senada, anggota Komisi B lainnya Mirza meminta produsen untuk tetap menjaga harga pakan ikan, agar masyarakat atau petani tambak tidak merasakan dampak.
Karimullah anggota Komisi B lainnya juga berharap kebutuhan petambak ikan budidaya juga harus diakomodir. Sehingga mereka bisa tetap eksis.
Sementara itu, Arianto Herad of Unit PT Suri Tani Pemuka mengaku telah melakukan pendampingan terhadap petani tambak di seluruh wilayah Jatim. Bahkan pihaknya juga menyediakan laboratorium untuk mengetahui Ph dan kualitas air tambak.
“Kami menyediakan laboratorium untuk melakukan pendampingan peternak ikan,” jelas Arianto.
Ia juga menyampaikan, pendampingan peternak ikan berada di 38 kabupaten/kota se Jatim, Jateng dan luar jawa.
“Kami menjaga supaya pakan ikan budidaya tetap berkualitas. Karena itu pendampingan kita lakukan berkala,” pungkas Arianto. (pun)