SOLO.SabdaNews.com – Di sela-sela menghadiri pernikahan putra bungsu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep dan Erina Gudono, Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, menyempatkan diri mengunjungi bangunan bersejarah di jaman penjajahan Belanda, di Solo, Senin (12/12/2022).
Kehadiran LaNyalla disambut langsung sang pemilik, Nur Harjanto. “Sangat senang saya dikunjungi Ketua DPD RI. Lengkap sudah petinggi-petinggi negara ini datang ke rumah saya ini. Sebelumnya sudah pernah ke sini Presiden Jokowi, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, Walikota Solo Gibran, dan sekarang Pak Nyalla. Biasanya yang menyambangi rumah ini langsung menjadi orang di negeri ini,” kata Nur saat menyambut Ketua DPD RI bersama rombongan.
Ketua DPD memang sangat terpukau. Rumahnya sangat artistik. Bangunan kuno ini diketahui selalu berpindah-pindah kepemilikan. Awalnya, rumah erat dengan Loji Gandrung sebagai rumah komandan pasukan Belanda dan Benteng Vastenburg sebagai pusat pertahanan tentara Belanda di wilayah Surakarta pada tempo dulu.
Sekitar tahun 2004, gedung ini diambil alih kepemilikannya oleh Nur Harjanto dan direstorasi dikembalikan ke bentuk dan desain aslinya, dan saat ini menjadi kediaman pribadi diberi nama Ndalem Doyoatmojo yang memukau para petinggi bangsa dan wisatawan mancanegara.
Bangunan Belanda tersebut memiliki nuansa sisa bangunan Zaman Romantik di Eropa abad ke-18. “Kekuatan, detail dan keindahan bangunan tersebut pada lengkung-lengkung. Dinding pun semua lukisan, bukan wallpaper. Banyak yang sudah mau membeli rumah ini, tapi saya tidak mau, nanti negara kita lupakan sejarah dan benda-benda bersejarah,” kata Nur Harjanto.
Rancangan bangunan ditandai dengan dinding bagian bawah dilapisi batu kali, pilar yang kokoh menonjol pada pintu masuk serta pada samping-samping pintu. Kanopi terlihat pada pintu masuk, dan juga pada balkon. Dimensi pintu dan jendela dibuat dengan ukuran yang besar dan tinggi.
Nur juga bercerita, setelah dimiliki, rumah ini direnovasi dan tiang tiangnya, didatangkan dari Yunan. Di tiangnya ada tulisan soko guru bahasa mandarin dan simbol kelelawar. Di Yunan ada satu kelompok seperti di Jepara spesial kayu untuk raja-raja. Di rumah itu lah karya-karyanya tersaji.
Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, memberikan apresiasi untuk bangunan yang penuh dengan ormanen cantik dan pernak-pernik antik itu.
“Ini bangunan sejarah. Lewat bangunan ini, banyak yang bisa dipelajari dari Kota Solo di masa lalu. Oleh sebab itu, saya berharap pemerintah daerah dan pihak-pihak terkait dapat menjaga dan melestarikan bangunan-bangunan bersejarah. Walaupun ini milik pribadi, tapi pemerintah setempat ikut membantu kelestariannya,” tambahnya.
LaNyalla hadir ditemani dua senator yakni Bustami Zainuddin, senator asal Lampung dan juga didampingi Anggota DPD RI dari Jawa Tengah Bambang Sutrisno. Dalam kesempatan tersebut, LaNyalla menuliskan kalimat yang akan dipasang bersama tulisan dari Megawati Soekarnoputri dan Joko Widodo. Yang isinya adalah ;
“Alhamdulillah saya bersama anggota DPD RI dari Lampung pak Bustami Zainuddin dan anggota DPD RI dari Jateng pak Bambang Sutrisno. Kami bertiga mengapresiasi pak Nur Harjanto yang mempunyai koleksi barang-barang unik dari dalam negeri dan luar negeri. saya berharap koleksi koleksinya bisa memberi pencerahan dan manfaat bagi negeri, terutama untuk generasi muda,”pungkas LaNyalla.(tis)