Home BeritaCicit Syeikh Abdul Qodir Jaelani Berikan Tasbih Khusus Buat Gubernur Khofifah 

Cicit Syeikh Abdul Qodir Jaelani Berikan Tasbih Khusus Buat Gubernur Khofifah 

by Redaksi

SabdaNews.com – Maulana Al Syeikh Afeefuddin Bin Abdul Qodir Mansoor Al Jailani salah satu cicit dari Qutubul Ghouts Sulthonul Auliya Syekh Abdul Qodir Jailani  memberikan Tasbih Khusus kepada Gubernur Jawa Timur Hj Khofifah Indar Parawansa saat silaturahmi dengan orang nomor satu di Pemerintah Provinsi Jawa Timur di Gedung Negara Grahadi Surabaya pada Minggu (9/7/2023) malam.

Turut pula hadir puluhan kiai pengasuh pondok pesantren ternama di Jatim, para mursyid thoriqoh al Muktabaroh, Habaib, pengurus MUI Jatim dan jajaran kepala OPD di lingkungan Pemprov Jatim, serta beberapa kepala daerah seperti Bupati Lumajang, Bupati Jombang, Wali Kota Mojokerto, Sekda Sidoarjo dan Sekkota Surabaya.

Dalam sambutannya, Maulana Al Syeikh Afeefuddin Bin Abdul Qodir Mansoor Al Jailani mengaku senang bisa berkunjung kembali ke Indonesia khususnya ke Jatim karena beliau memiliki hubungan baik dengan Gubernur Khofifah Indar Parawansa yang sudah dianggap sebagai saudara sendiri.

“Para ulama dan kiai di Jatim pada khususnya dan Indonesia pada umumnya itu memiliki hati yang baik sehingga mereka sangat mencintai Rasulullah, Ahlul Bait serta Auliya khususnya Syeikh Abdul Qodir Jailani dengan sepenuh hati, sehingga negeri ini penuh dengan keberkahan,” tutur Syaikh Afeefuddin.

Bangsa Indonesia juga sangat dicintai Syeikh Abdul Qodir Jailani. Terbukti, masyarakatnya banyak yang membaca manaqib Syeikh Abdul Qodir Jailani dan mengikuti thoriqoh terbesar di dunia yakni thoriqoh Qodiriyah.

“Pesan thoriqoh itu adalah cinta dan hati sehingga sesama pengikut thoriqoh menjadi saudara. Saling cinta antara habaib, kiai dan tokoh ulama dan umaro adalah nikmat yang luar biasa,” tegas Syeikh Afeefuddin.

Negeri Indonesia, lanjut Syeikh Afeefuddin adalah jelmaan Madinah di era Rasulullah. Sebab warga pendatang dan penduduk asli Indonesia bisa saling menghormati dan bersatu seperti kaum Anshor dan kaum Muhajirin.

“Madinah di jaman Rasulullah itu sekarang bisa dilihat di Indonesia. Ini adalah keutamaan yang diberikan Allah dan bukti cinta Rasulullah dan para wali kepada bangsa Indonesia,” ungkapnya.

Selain sambutan, Maulana Syeikh Afeefuddin Bin Abdul Qodir Mansoor Al Jailani juga mengajak baiat massal undangan yang hadir untuk mengikuti thoriqoh Qodiriyah yang kini diamanahkan ke beliau selaku cicit Syeikh Abdul Qodir Jailani setelah tugas seperti ini sebelumnya dipegang paman Syekh Afeefuddin yang telah wafat beberapa tahun lalu.

“Saya juga memberikan Tasbih yang sudah dibacakan wirid di pesantren Syeikh Abdul Qodir Jailani kepada adik saya Khofifah Indar Parawansa. Semoga dalam memimpin amanah dan masyarakatnya diberkati Allah dengan sehat walafiat di dunia dan di akhirat,” harapnya.

Saat ditanya makna dan isyarah pemberian tasbih khusus tersebut, Maulana Syeikh Afeefuddin menegaskan bahwa isyarahnya adalah supaya mengajak masyarakat untuk senantiasa mengingat Allah .

“Na’am, Al Isyaroh Nau’ Minaddzakirina Waddzakirat,” pungkas syeikh yang wajahnya mirip Abuya Sayyid Muhammaad Al Maliki ini.

Sebelumnya, Gubernur Jatim dalam sambutan juga menyatakan terima kasih karena di tengah kesibukan Maulana Syeikh Afeefuddin bersama istri masih mau menyempatkan diri berkunjung ke Jatim.

Perempuan yang juga Ketum PP Muslimat NU itu mengaku teringat dengan pesan Alm Gus Dur saat kali pertama melihat Syeikh Afeefuddin menghadiri majelis Maulidurrasul Habib Muhammad beberapa tahun lalu dengan mengenakan jubah abu abu tua.

Alasannya kata Khofifah, Gus Dur pernah bercerita memiliki cita cita menjadi pimpinan thoriqoh Qodiriyah Wanaqsabandiyah Asia Pasifik. Salah satu ikhtiar yang dilakukan adalah berziarah ke masjid Syeikh Abdul Qodir Jailani bersama Alm Pak Rozi Munir. Kemudian Syeikh Abdul Qodir Jailani hadir ikut sholat bersama mereka.

“Yang cerita ke saya itu Alm Pak Rozi Munir. Bahkan beliau tanya ke Gus Dur siapa yang ikut sholat menggunakan jubah abu abu tua tadi. Oleh Gus Dur dijawab itu Syeikh Abdul Qodir Jailani,” terangnya.

Di Jatim sebagian besar penduduknya mengamalkan membaca manaqib Syeikh Abdul Qodir Jailani karena ribuan pesantren yang ada di Jatim juga mengajarkan hal tersebut kepada para santrinya untuk penguatan keagamaan.

“Semua itu dilakukan dengan harapan mendapat keberkahan dari Allah melalui kekasihnya Syeikh Abdul Qodir Jailani. Mudah-mudahan malam ini Syeikh Afeefuddin juga mau memberikan ijazahnya kepada kita semua. Pasalnya, ijazah kubro yang direncanakan dilakukan bersamaan dengan peringatan 1 Abad NU beberapa waktu lalu, beliau tidak bisa hadir,” pungkas Khofifah. (pun)

You may also like

Leave a Comment