SabdaNews.com – Menjalankan intruksi partai untuk selalu bersama masyarakat dan membantu kebutuhan masyarakat, anggota DPRD Jatim dari Fraksi PDI Perjuangan Agatha Retnosari, terus turun ke masyarakat, membarsamai dan memberi bantuan kepada masyarakat.
Seperti yang dilakukan di akhir tahun 2023 menyambut Tahun Baru 2024, Agatha membagikan telur kepada masyarakat dan balita-balita di Posyandu yang ada di beberapa titik di Kota Surabaya, mulai tanggal 30 – 31 Desember 2023 bersama dengan Pengurus Anak Cabang (PAC) PDI Perjuangan dan beberapa Caleg PDI Perjuangan Kota Surabaya.
“Selain berbagi kepada masyarakat, ini juga merupakan perwujudan gotong royong 3 pilar partai untuk memenangkan Ganjar-Mafud sekaligus meraih kemenangan hatrick bagi PDI Perjuangan Jawa Timur. Khusunya di Kota Surabaya,” ujar anggota DPRD Jatim yang berangkat dari Dapil Surabaya ini, Minggu (31/12/23) malam.
“Program ini juga sudah dipikirkan dan dirancang oleh Ganjar-Mahfud jauh jauh hari. Program sat set, sederhana dan langsung menyasar kebutuhan rakyat,” lanjut Agatha Retnosari.
Menurut Agatha pembagian telur ini diyakini akan memberikan dampak positif bagi masyarakat khususnya anak anak. Apalagi telur lanjutnya adalah sumber protein hewani yang sangat bagus bagi tumbuh kembang anak dan menambah imunitas tubuh ditengah naiknya kasus pneumonia akhir – akhir ini.
“Apalagi dengan naiknya harga sembako, di masyarakat bawah, banyak yang tak lagi mampu membeli daging atau ayam. Maka telur menjadi alternatif paling bagus untuk menjaga gizi dan menjadi salah satu sumber protein hewani yang berguna juga untuk memberantas stunting,” jelasnya.
Dalam kegiatan ini, Agatha yang tercatat kembali sebagai Caleg DPRD Jatim PDI Perjuangan no urut 3 Dapil yang sama, Surabaya, bersama 3 pilar partai membagi telur kepada para balita di pos -pos yandu yang ada di pelosok-pelosok kampung Surabaya.
Selain mengedukasi terkait gizi, Agatha juga mengkampanyekan program unggulan Ganjar-Mahfud mulai dari KTP Sakti yang berguna untuk mengakses semua layanan pemerintah, program Satu keluarga miskin satu sarjana, internet gratis dan program lainnya.
“Tidak ada satupun perempuan dalam hal ini ibu yang tidak bercita-cita anaknya menjadi sarjana, pandai, baik, mandiri dan sukses. Maka butuh topangan gizi seimbang agar anak bisa belajar lebih baik dan berprestasi,” pungkas alumnus ITS ini. (pun)