Adi Prayitno: Ini Saatnya PDI Perjuangan Mencetak The Next Leader di Pilpres 2029

by Redaksi

SabdaNews.com – Pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Adi Prayitno menilai PDI Perjuangan harus menjadi kandidat kuat dalam pemilihan presiden (Pilpres) tahun 2029 mendatang.

Menurutnya, hal ini bukan tanpa dasar, namun berasal dari pengamatan hasil Pilkada dan Pileg selama ini. PDI Perjuangan, sebutnya, adalah satu-satunya partai yang tetap menang hattrick di Pileg 2024 meski sedang berkonflik dengan Jokowi.

“Kalau kita mau bicara realitas politik, hari ini harus diakui PDI Perjuangan kalah Pilpres, tapi PDI Perjuangan tetap menjadi pemenang Pileg Hattrick. Belum pernah ada partai politik yang bisa seperti itu,” tegas Adi Prayitno.

Pernyataan itu disampaikan Adi Prayitno saat menjadi salah satu narasumber pada seminar menyambut HUT ke-52 PDI Perjuangan, di salah satu Mercure Mirama  Hotel di Surabaya, Sabtu (11/1/2025).

Seminar mengambil tema “Refleksi 52 Tahun PDI Perjuangan, Perjalanan Panjang Serta Berliku Merawat dan Mengawal Demokrasi” itu menghadirkan 3 narasumber, pengamat politik Adi Prayitno M.Si, dan Prof. Ikrar Nusa Bhakti Ph.D, serta Ketua DPP PDI Perjuangan Ir Bambang Wuryanto MBA atau akrab disapa Bambang Pacul.

Kehebatan ini, lanjut akademisi asal Madura juga tampak dari kader-kader yang dihasilkan partai berlambang banteng moncong putih tersebut. “PDI Perjuangan membuktikan bahwa partai adalah tempat memproduksi calon-calon pemimpin,” sebutnya.

Terbukti, tambah dia, di Pilkada DKI Jakarta 2024, pasangan kader Banteng Pramono-Rano Karno berhasil menang melawan koalisi gemuk KIM Plus.

Juga sosok Jokowi yang dulunya tak menjadi pilihan partai lain pun berhasil menjadi tokoh besar, meskipun kini telah berpindah haluan.

“Saya yang tinggal di Jakarta agak kaget saat PDIP mencalonkan Pramono melawan KIM plus dan menang. Di 2029 PDIP wajib mencalonkan kadernya sebagai calon presiden,” harap Adi Prayitno.

Untuk itu, PR besar partai Soekarnois tersebut adalah mencari sosok the next leader yang mampu menjadi wajah PDI Perjuangan yang bersahabat.

“PR besarnya adalah mencari siapa the next leader yang disiapkan PDIP untuk pilpres. Pertahankan siapapun yang diusung PDIP, haram hukumnya dari kader naturalisasi,” tegas Adi.

Ia menambahkan, PDI Perjuangan juga perlu menghadirkan tokoh yang fleksibel. Memiliki citra yang mengayomi, dan minim perpecahan.

Berdasarkan survei yang paling mendekati kategori tersebut, ungkap Adi, sementara adalah Puan Maharani.

“Kader yang muncul di internal PDIP hanya Mbak Puan karena dia dianggap mewakili segala-galanya. Per hari ini popularitasnya hampir mencapai 70 persen. Sayangnya ada yang suka dan ada yang tidak suka. Maka harus mengkonfirmasi sosok seperti Mbak Puan menjadi guidance,” jelasnya.

“Membangun citra politik adalah syarat penting bagi partai karena pertarungan antara wajah PDIP yang lunak dan keras itu perlu dipikirkan,” imbuhnya. (pun)

You may also like

Leave a Comment