Prihatin Kesejahteraan Petani Jatim, Laskar Sholawat Nusantara Gelar Tadarus Tani
MOJOKERTO.SabdaNews.com – Kendati Provinsi Jawa Timur menjad penyumbang hasil pertanian terbesar di Indonesia. Namun hal itu tidak berbanding lurus dengan tingkat kesejahteraan para petani yang ada. Bahkan masih banyak dijumpai petani di Jatim yang belum bisa merasakan kesejehteraan dari hasil bercocok tanam.
Pernyataan ini diampaikan Presiden Laskar Sholawat Nusantara (LSN), Mohammad Fawaid, saat menggelar kegiatan taddarus tani, bersama wakil menteri pertanian RI, Harvick Husnul Qolbi, Wakil Ketua DPRD Jatim, Sahat Tua Simanjuntak, anggota Komisi B DPRD Jatim Aufa Zhafiri, Wakil Bupati Mojokerto dan Walikota Kediri, di Pondok Pesantren (Ponpes) Segoro Agung Mojokerto, Rabu (31/03/21).
Menurut Gus Fawaid sapaan akrab Mohammad Fawaid, dari data yang ada, petani di Jatim masih terjebak dalam kemiskinan. Ini terlihat dari angka kemiskinan di Jatim yang masih relatif tinggi khususnya di pedesaan yang notabene mayoritas kaum petani.
“Dengan tadarus ini yang dihadiri Wakil Menteri pertanian, kita bisa berdiskusi guna mencari jalan keluar untuk kesejahteraan petani. Mengingat Jatim sebagai salah satu penyumbang komunitas pertanian terbesar,” ujar politisi asal Partai Gerindra ini.
“Pemerintah jangan hanya mengejar penghargaan saja tapi juga memperhatikan kesejahteraan petani Jatim sebagai prioritas,” imbuh politikus asal Jember ini.
Lebih jauh putera angkat KH Muzakki Syah (Ponpes Al Qodiri Jember) ini menyatakan perlunya pembinaan petani dan calon petani oleh pemerintah dengan melibatkan pesantren, agar kesejahteraan petani bisa meningkat.
“Jawa Timur sebagai provinsi yang jumlah pesantrennya terbesar nasional. Sejatinya harus melibatkan pesantren dalam pemberdayaan masyarakat. Dengan melibatkan pesantren insyaAllah semua keluhan petani ke pemerintah bisa tertangani,” dalih Fawait.
Kegiatan tadarus tani ini juga di hadiri puluhan Gawagis se Jatim dari sekitar 100 pesantren, perwakilan kelompok tani dan pengurus LSN se Jatim. Diantara keluhan perwakilan petani yang mendominasi adalah soal kelangkaan pupuk dan akses kredit yang masih sulit diakses oleh para petani.
Sementara itu Wakil menteri pertanian Harvick Husnul Qolbi juga mendukung pelibatan pesantren dalam pertanian. Bahkan Wamen berharap pesantren ikut serta dalam pengembangan sektor pertanian sehingga tingkat kemiskinan yang tinggi bisa dikurangi kedepannya.
“Saya sepakat dengan pesantren terlibat dalam pertanian. Kantor saya terbuka untuk semua pihak termasuk para gus gus pesantren, untuk berdiskusi terkait kemajuan pertanian khususnya di Jawa Timur,” ungkapnya.
Dalam acara yang berlangsung cukup gayeng cair dengan nuansa pertemuan khas pesantren dan tetap menerapkan prokes, para gus yang hadir juga memberikan apresiasi terhadap Presiden Jokowi, karena sudah menunjuk salah satu kader NU terbaik untuk dipercaya menjadi wakil menteri dan semoga kedepannya bisa jadi menteri. (ud)