GRESIK, SabdaNews.com-Sebanyak 22 santri Kader Literasi Pondok Pesantren (PP) Refah Islami Gresik dengan penuh semangat mengikuti Wisata Literasi (Tali) yang dipimpin langsung oleh Sang Kiai. Kali ini, Mudir Pondok Pesantren Refah Islami KH. Farid Dhofir, Lc, M.Si mengajak para santrinya berkunjung ke Rumah Menulis Al-Qolam di Surabaya, Sabtu (1/11/2025).
Dalam kesempatan tersebut, KH. Farid Dhofir menyampaikan maksud dan tujuan kunjungannya ke Rumah Menulis Al-Qolam. Para kader literasi diajak langsung bertemu dengan penulis. Selain itu minta diberikan motivasi juga tip dan trik menulis yang benar.
“Kami sengaja mengajak santri kader literasi untuk langsung bisa belajar menulis dari penulis. Harapannya bisa langsung mendapatkan motivasi. Selain itu, memahami tip dan trik menulis yang baik dan bisa produktif untuk menulis,” ungkap Kiai Muda penuh talenta yang juga penulis ini. “Sebenarnya kader literasi ini sudah sering membuat buku antologi. Ada kumpulan puisi, cerpen, dan lainnya. Namun masih butuh penguatan lagi. Selain kader literasi, di Pondok Refah Islami juga ada kader adiwisata, kader da’i, dan kader yang lainnya,” imbuhnya.
Sementara Drs. Najib Sulhan, MA selaku CEO Rumah Menulis Al-Qolam merasa bahagia dikunjungi santri kader literasi. Menurutnya, Pondok Refah Islami yang baru berdiri 9 tahun lalu perkembangannya sangat pesat. Terutama terkait program tahfid, ada 91 santri yang sudah hafal 30 juz.
Terkait dengan kunjungan dari kader literasi, Najib Sulhan memberikan beberapa motivasi. Selain itu juga menyampaikan cara untuk membongkar kesulitan menulis dan cara menulis yang efektif. “Sesungguhnya orang tidak mau menulis itu karena tidak punya motivasi. Selain itu masih terbayang dengan hambatan menulis. Ada empat hal kesulitan menulis yang harus dibongkar. Pertama, rasa takut, kesulitan menemukan ide, manajemen waktu, dan sering melakukan koreksi sebelum selesai,” jelas Najib yang telah menghasilkan puluhan buku ini.
Pada sesi akhir, dilakukan tanya jawab. Antusias para kader literasi cukup tinggi. Ada delapan pertanyaan yang harus dijawab. Ini menunjukkan bahwa kader literasi Pondok Refah Islami punya kemauan tinggi untuk menulis.
Sebelum mereka kembali ke Gresik, Najib Sulhan menyerahkan dua buku kepada KH. Farid Dhofir selaku Mudir Pondok Pesantren Refah Islami. Dua buku itu berjudul “Pembelajaran Model Kue Lapis” dan “Menjadi Guru Konselor: Guru yang Dirindukan Siswa.” “Seru Wisata Literasinya, jadi semangat untuk menulis dan menerbitkan buku seperti Ustadz Najib Sulhan dan Kiai Farid Dhofir,” ucap salah satu Kader Literasi Pondok Pesantren Refah Islami penuh semangat. (Telisik Hati/Red)
