Aisyah dengan bangga menceritakan dari lukisan (ft.Ali/SaqbdaNes,com)
SURABAYA ,SabdaNews.com- Meski rumahnya cukup jauh dari laut, dan lebih dekat pada kali Lamong, namun goresan lukisan lebih pada kehidupan laut dan sampah yang menghantui biota laut. Aisyah Hilya (10 ) pelukis cilik dari Sanggar Daun Gresik menggelar pameran tunggal dengan tajuk “The Colour of Journey”. Menampilkan 15 karya lukisan cat akrilik di atas kanvas, yang bebera diantanya dicampur (mixed) dengan cat minyak. Semuanya karya baru tahun 2025.
Karya-karya Aisyah Hilya sebagian besar bertema laut, refleksi tantang lautan yang ia tahu dan pahami, laut biru langit biru. Hal ini dilakukan secara intens menjadi sebuah perjalan proses kreatif dengan gaya anak-anak (naif). ” Beberapa kali saya di ajak ibu ke laut, melihat biota dan juga nelayan mencari ikan, dan juga banyaknya sampah yang terbuang ke laut dan menyebabkan terganggunya kehidupan biota laut”, terang Aisyah yang didampingi ibunya Ny Alis Indah Suciati.
Pameran berlangsung (25 – 30/10) di Galeri Merah Putih Balai Pemuda Surabaya. Hilyah Aisyah Darmawan lahir di Gresik, 9 Juli 2015, saat ini Aisyah bersekolah kelas V di SD Al Islam Muhammadiyah Desa Morowudi, Kecamatan Cerme , Gresik. Belajar pada Sanggar DAUN sejak Februari 2025,
Bakat dan gairah melukis yang kuat, Aisyah Hilya mampu mengeksplorasi imajinasi dan kreatifitas dengan produktivitas yang tinggi, pasalnya dalam waktu sekitar 8 bulan bergabung dengan sanggar Daun sudah bisa pameran tunggal.
Arik S. Wartono, seorang kurator seni rupa anak nasional sekaligus pendiri dan pembina sanggar Daun sangat gembira siswanya bisa pameran tunggal di Surabaya. ” Baru 8 bulan bergabung di sanggar Daun, Aisyah sudah menghasilkan puluhan karya lukis yang sangat bagus, pertanda kreatifitas dan semangat dalam melukis sangat tinggi,” terang Arik. ( Ali/Red)
