Home NewsKetika Pengawal Kasus Sok Pahlawan, Padahal Kebenaran Sudah Tersungkur

Ketika Pengawal Kasus Sok Pahlawan, Padahal Kebenaran Sudah Tersungkur

by sabda news

Opini Publik

Oleh: Ipung Izza

SabdaNews.com- Publik mulai jenuh dengan drama hukum yang lebih menyerupai sandiwara ketimbang perjuangan mencari keadilan.  Bukan karena hukum tidak mampu, tetapi karena sebagian orang memperlakukan hukum seperti panggung tempat menampilkan kepintaran menggertak dan membalikkan logika publik.

Berlindung dibalik Otot yang kekar tapi keropos akhlak, walau suatu saat akan dikuliti  Dalam salah satu kasus yang kini ramai dibicarakan, seorang pembela tampil di depan kamera dengan wajah penuh percaya diri. Ia berbicara lantang tentang moral, keadilan, dan keberanian membela yang lemah. Namun publik mulai bertanya-tanya:  Apakah yang ia bela benar-benar kebenaran, atau sekedar kepentingan dan pencitraan?

Beberapa pihak menilai, kasus yang diusungnya lebih banyak mengandung unsur opini dan spekulasi daripada fakta hukum yang solid dan valid.  Namun sang pembela tetap tegak di depan publik, berbicara dengan bahasa heroik dan retorik, seolah republik akan runtuh tanpa perannya. Di sinilah ironi hukum sering terlihat, ketika seseorang menggunakan peraturan untuk memoles citra, bukan untuk menegakkan kebenaran. Kebenaran seolah bergantung pada siapa yang paling pandai berbicara didepan kamera, bukan pada bukti yang berbicara di ruang sidang.

Si otot ditampilkan untuk menggertak, tapi ia pun sebenarnya cacat moral oleh isteri seorang pelayar    Seorang pengamat hukum menyindirnya dengan kalimat yang tajam,   > “Ada kalanya orang tampak seperti pahlawan bukan karena benar, tapi karena pandai bersandiwara.”

Publik pun perlahan menilai bukan lagi dari kata-kata, tapi dari sikap.  Ketika suara lantang kehilangan makna, dan logika hukum berubah menjadi permainan citra, maka yang tersisa hanyalah kebisingan antara keangkuhan dan kejatuhan.  Dan ketika gemerlap sorotan mulai padam, waktu akan menyingkap semuanya bahwa tidak ada topeng pahlawan yang bisa menyembunyikan kebenaran yang telah runtuh. (Penulis Warga Kangean/Red)

You may also like

Leave a Comment