GRESIK, SabdaNews.com– Dengan tagline sekolah “school of experiences” SD Alam Muhammadiyah Kedanyang (SD Almadany) Kebomas Gresik berupaya membuktikan kepada masyarakat akan bunyi tagline sekolahnya itu. Senin (15/9/2025) 52 siswa kelas 6 berupaya membuktikan tingkat keasaman tanah yang ada di kebun percobaan maupun di sekitar sekolah.
Menguji tingkat keasaman tanah dengan media Kunir menjadi kegiatan yang menyenangkan. Seperti kita ketahui bersama terdapat 4 petak kebun percobaan yang dimiliki sekolah di lahan kosong selatan lapangan gedung baru. Petak pertama telah ditanam tanaman kacang oleh siswa kelas VI. Petak kedua diperuntukkan siswa kelas V yang mulai menyemai sayur-sayuran, kelas IV akan mengolah petak tanah ketiga, dimana mereka telah menyiapkan bibit tomat dan cabai. Sedangkan petak keempat untuk siswa kelas I-III.
Kembali ke kegiatan mengukur PH tanah dengan kunyit ini, Siswa kelas VI bersemangat mengikuti kegiatan rutin berlabel Cilukba (Cintai Lingkungan SD Almadany bersama Alam) setiap hari sesuai jadwal tiap jenjang kelasnya. Untuk kelas VI Cilukba dilaksanakan setiap Senin pagi sebelum pembelajaran. Terbagi menjadi 12 kelompok, dimana setiap kelompoknya terdiri dari 4-5 siswa. Setiap kelompok ada yang menggali tanah, membersihkan dan menancapkan kunyit dan ada pula yang mengamati serta mencatat perubahan warna pada kunyit.
Dipandu langsung oleh guru kelas dan didampingi Bendahara Bagian Pendidikan Dasar Menengah & Pendidikan Nonformal PRM Kedanyang Kebomas Gresik, H. Mustaqim siswa pertama diberikan pengarahan.
“Tips mengukur PH Tanah itu Mudah, Bisa Pakai Kunyit Tes Kit / kertas Lakmus bisa juga dengan kunyit / sidang kue / cuka” Ujar Mustaqim
Tingkat keasaman tanah / PH tanah menjadi salah satu hal yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman, sambungnya, PH tanah yang terlalu asam atau terlalu basa bisa mengganggu pertumbuhan tanaman. Lanjutnya, PH tanah harus diupayakan dalam kondisi netral yaitu di angka 7, karena Nilai pH yang terlalu rendah (asam) atau tinggi (basa), bisa menyebabkan akar sulit menyerap makanan dan nutrisi yang di dalam tanah.
“Pada pH netral, tanaman akan lebih mudah menyerap unsur hara yang ada di dalam tanah” Ujar pensiunan karyawan PT Petrokimia Gresik Departemen Penjualan dan pengembangan produk ini. Oleh sebab itu, sebelum memulai penanaman, sebaiknya ukur terlebih dahulu pH tanah di area tersebut. Pengukuran pH tanah menggunakan kunyit memang tidak bisa menunjukan angka kadar keasamanan tanah secara pasti. Akan tetapi, pengukuran pH sederhana ini bisa menjadi acuan untuk menentukan tindakan perlakuan dalam budi daya tanaman.
Lalu siswa dipandu guru kelasnya menuju keempat lahan percobaan, siswa mengambil secara acak tanah yang ada di dalamnya. Tanah lalu dicampur dengan air dengan rasio 1:1, diaduk dan digemburkan dalam wadah plastik yang disiapkan.
Siswa lalu melakukan pekerjaan bersama kelompoknya dengan urutan sebagai berikut : – Siapkan kunyit berukuran sebesar jari telunjuk. – Kemudian, potong menjadi dua bagian. – Salah satu potongan kunyit dimasukan dalam tanah basah yang akan diukur PH-nya. Setengahnya lagi menjadi pembanding atau indikator. – Tunggu kurang lebih 15 menit, kemudian ambil kunyit yang sebelumnya diletakan di dalam tanah basah. – Amati warna kunyit tersebut dan bandingkan dengan potongan kunyit lainnya. – Apabila kunyit yang dimasukan ke dalam tanah warnanya pudar, berarti tanah tersebut asam. Jika kunyit berubah warna menjadi biru, maka artinya tanah tersebut basa. Sedangkan apabila warna kunyit masih sama atau tetap cerah, berarti tanahnya netral
Dan dari hasil percobaan itu diperoleh rata-rata warna kunyit tidak ada perubahan signifikan. Kemudian dilakukan percobaan ke kertas lakmus, diperoleh warna kertas menunjukkan kebiru-biruan. Dari hasil percobaan diperoleh hasil bahwa tanah di dalam kebun percobaan SD Almadany masih dalam kategori netral cenderung basah, meskipun tingkat basahnya tidak terlalu tinggi. ( Kontributor Mahfudz Efendi/Red)