Home POLITIKBahlil Yakin DPD Partai Golkar Jatim Kedepan Bisa Lebih Baik

Bahlil Yakin DPD Partai Golkar Jatim Kedepan Bisa Lebih Baik

Pembukaan Musda XI DPD Partai Golkar Jawa Timur 

by Redaksi

SabdaNews.com – Ketua Umum DPP Partai Golkar Bahlil Lahadalia menyatakan bahwa capaian DPD Partai Golkar Jawa Timur dibawah kepemimpinan Sarmuji sangat luar biasa, baik dalam semua kontestasi politik yang dikuti seperti Pileg, Pilpres maupun Pilkada serentak tahun 2024 lalu.

“Di Pilpres menang, kemudian di Pileg dari total 999 kursi DPRD Kabupaten/Kota sebanyak 30 persen disumbang dari Jawa Timur. Lalu kursi DPR RI nambah 2 kursi menjadi 13 kursi dari Jawa Timur. Selanjutnya kursi DPRD Provinsi juga bertambah 2 kursi menjadi 13 kursi,” ungkap Bahlil saat membuka Musda XI Partai Golkar Jawa Timur di Surabaya, Sabtu (10/5/2025).

Di Pilkada serentak 2024, lanjut Bahlil Lahadalia, Partai Golkar Jatim menang di Pilgub Jatim dan belasan Pilkada kabupaten/kota paslon yang diusung Partai Golkar juga menang.

“Ini sungguh capaian yang terbaik dibanding provinsi provinsi lain di Indonesia. Kerja kerja partai yang dilakukan secara kontinyu, konsolidasi yang terukur itu menjadikan instrumen untuk mendapatkan hasil yang maksimal pada pesta demokrasi tahun lalu,” tegas Menteri ESDM ini.

Ditambahkan Bahlil, Musda adalah forum tertinggi partai di tingkat DPD. Karena itu ada 3 hal yang penting dalam Musda. Pertama adalah menyusun program kerja untuk 5 tahun kedepan. Kedua, membuat rekomendasi internal maupun eksternal terhadap kepentingan Partai Golkar. Dan ketiga, memilih ketua DPD Partai Golkar sebagai ketua formatur.

“Musda ini juga harus menjadi momentum konsolidasi secara total baik DPD II, Kecamatan hingga Desa/Kelurahan. Karena kami berpandangan tidak ada partai yang bisa survive, dan mampu menambah kursi kalau konsolidasinya tidak dilakukan dengan baik,” tegasnya.

Partai Golkar akan tetap konsisten untuk menjalankan kaidah dan norma demokrasi. Apalagi sebagai sosok partai tertua yang mendukung dan mempelopori sebuah proses perubahan demokrasi di Indonesia.

“Walaupun sebagian partai politik sekarang ini untuk mengganti ketua DPD tidak perlu melalui Musda tapi cukup dengan surat rekomendasi. Itu juga baik. Tapi menurut Partai Golkar itu tidak pas, kalau tidak melibatkan seluruh kader partai untuk hadir bersama sama dalam suasana seperti sekarang ini,” dalihnya.

Menurut politikus asal Papua, demokrasi adalah sesuatu yang penting, tapi demokrasi juga harus dijalankan dengan baik. Sebab demokrasi bukanlah tujuan akhir sebuah negara melainkan menjadi instrumen untuk mencapai tujuan dalam berbangsa dan bernegara.

Ia juga mengkritisi sistem pemilu yang diterapkan di Indonesia karena cenderung membikin sesak dada para kepala daerah yang menang Pilkada, apalagi mereka yang kalah. Begitu juga yang menjadi anggota DPR dan DPRD dalam kontestasi  saling menyikut atau mengalahkan sesama teman maupun lawan.

“Lalu sampai kapan sistem pemilu seperti itu kita pertahankan. Oleh karena itu Partai Golkar harus menginisiasi munculnya konsep perubahan sistem pemilu yang adil dan baik untuk masyarakat Indonesia kedepan,” terang Bahlil Lahadalia.

Di sisi lain, di tengah kondisi geopolitik global yang kian tidak menentu, Partai Golkar menginisiasi koalisi permanen di tingkat pusat supaya stabilitas terjamin sehingga pemerintah bisa fokus menghadapi berbagai persoalan yang harus dihadapi dengan baik.

“Ini juga sejalan dengan apa yang sudah diputuskan di Munas yaitu mendukung pemerintahan Prabowo-Gibran dalam mewujudkan visi dan misinya, khususnya program swasembada pangan dan swasemda energi,” jelas Bahlil Lahadalia.

Posisi Jawa Timur dalam mewujudkan kedua swasembada itu, kata Bahlil sangat penting. Sebab lifting minyak Indonesia yang hampir 600 ribu barel perhari itu ada 200 ribu barel perharinya berasal dari sumur minyak yang ada di Bojonegoro dan Tuban.

“Atas permintaan kader golkar dan para kepala daerah di Jawa Timur, pemerintah akan  membantu rakyat yang selama ini terkendala legalitas dalam mengelola sumur sumur tua minyak akan dipermudah dengan membentuk koperasi atau BUMD. Kebijakan ini tertuang dalam Peraturan Pemerintah (PP) yang baru. Tujuannya, supaya rakyat bisa ikut langsung bukan hanya pengusaha besar saja,” jelasnya.

Bahlil juga optimis kepemimpinan baru di DPD Partai Golkar Jatim akan lebih baik. Mengingat, Partai Golkar menjadi bagian dari pemerintahan Prabowo-Gibran.

“Kalau era Pak Ridwan Hisjam bisa mempertahankan partai di saat terjadinya tragedi politik. Bahkan ada 22 kantor DPD Partai Golkar yang dibakar tetap bisa survive. Apalagi sekarang kita menjadi bagian dari pemerintahan Prabowo-Gibran,” tegasnya.

“Yang bagus ditingkatkan, yang belum bagus diperbaiki, yang belum ada diadakan dengan tujuan untuk menaikkan perolehan kursi. Parpol QPI nya itu adalah perolehan kursi. Kalau sekarang 13 kursi untuk DPR RI, ke depan harus lebih dari itu. DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota kursinya juga harus lebih baik,” imbuhnya.

Ketum Partai Golkar juga menghargai dinamika demokrasi yang terjadi di Musda XI Partai Golkar Jatim. Asal, mekanisme Musda tetap berjalan sesuai dengan Anggaran Dasar dan anggaran Rumah Tangga, maupun Peraturan Organisasi serta Tata Laksana kerja Partai.

“Mau berapa calon itu kami serahkan sepenuhnya kepada  forum. Biarkanlah demokrasi tetap terjadi. Dan kami dari DPP akan mendukung segala sesuatu apapun yang diputuskan selama dalam konteks aturan. Dan kalau bisa diajak untuk musyawarah. Kalau tidak ada kesepakatan maka silahkan mekanisme lain yang bisa ditempuh,” beber Bahlil.

 Yang menarik, sebelum mengakhiri sambutan, Bahlil juga mengingatkan kepada ketua DPD II PG se Jatim yang dulunya pernah memberikan dukungan dan rekomendasi jelang Munas yang tak bisa ditolak yaitu menjadikan Mas Sarmuji sebagai Sekjen Partai Golkar.

“Hari ini saya datang ke Musda sekaligus memberikan pertanggungjawaban bahwa rekomendasi dari bapak ibu sudah saya laksanakan. Tidak hanya menjadi Sekjen, saya juga kasih lebih dengan menjadikan Sarmuji sebagai ketua Fraksi Partai Golkar DPR RI,” katanya.

Bahkan banyak pimpinan di DPR yang berasal dari Jawa Timur. Diantaranya, Wakil ketua DPR asal Jawa Timur, Ketua Komisi XI asal Jawa Timur, Ketua Komisi II asal Jawa Timur, Wakil ketua Komisi IX asal Jawa Timur.

“Lama-lama saya bilang terkecoh juga dengan Jawa Timur. Saya yakin dan percaya, di tangan bapak ibu kedepan Partai Golkar akan semakin berjaya untuk mensukseskan program pemerintah, program kita semua, terkhusus untuk meningkatkan kursi. Kepada Pak Wagub kalau posisi sudah tidak nyaman, kami siap menerima dan bergabung dengan Partai Golkar,” pungkas Bahlil. (pun)

You may also like

Leave a Comment