SabdaNews.com – MH Rofiq anggota Banggar DPRD Jatim mengapresiasi upaya Pemprov mengalokasikan anggaran untuk program makan siang bergizi gratis pada R-APBD Jatim tahun anggaran 2025 sekitar Rp.815 miliar menempel pada pos anggaran pendidikan.
“APBD 2025 itu masa transisi karena Gubernur Jatim hasil Pilgub 2024 baru akan dilantik pada 7 Februari 2025. Artinya, APBD Jatim sudah bisa sejalan dengan program strategis nasional di bawah pemerintahan yang baru Presiden Prabowo Subianto sehingga harus digoalkan,” ujar politikus asal Partai Gerindra, Senin (28/10/2024).
Pertimbangan lainnya, kata Cak Rofiq sapaan akrabnya, anggaran APBD Jatim tahun anggaran 2025 juga difokuskan untuk pembiayaan urusan wajib pada pelayanan dasar seperti urusan pendidikan dan pelayanan kesehatan.
“Makan siang bergizi gratis itu masuk pos anggaran pendidikan. Sedangkan pelayanan kesehatan perlu penajaman untuk antisipasi penanganan beberapa penyakit menular,” jelasnya.
Sedangkan untuk urusan pemerintahan non pelayanan dasar, lanjut anggota Komisi B DPRD Jatim akan difokuskan pada urusan seperti tenaga kerja, perlindungan anak dan perempuan, pangan, pertanahan, lingkungan hidup dan lainnya.
“Kemudian untuk urusan pemerintahan yang wajib tetapi tidak berkaitan dengan pelayanan dasar, saya kira itu tetap menjadi konsen namun tidak menjadi fokus utama di masa transisi. Terutama juga untuk urusan pemerintah pilihan, mungkin itu bisa dilakukan secara maksimal pada APBD Tahun Anggaran 2026 di era gubernur yang baru, itu idealnya,” ungkap Cak Rofiq.
Selanjutnya untuk urusan pemerintahan yang lain seperti unsur penunjang pemerintahan itu tetap melekat seperti biasanya. Termasuk unsur pengawasan pemerintahan itu juga melekat mau tak mau harus dilakukan.
“Harus diakui di satu sisi, kita ada penurunan pendapatan daerah di tahun anggaran 2025. Namun di sisi lain, kita juga harus mampu mensukseskan program strategis nasional seperti makan siang bergizi gratis maka ini tidak bisa ditawar tawar karena harus sukses,” tegas MH Rofiq
Menurut anggota DPRD Jatim asal Dapil Gresik-Lamongan, penurunan pendapatan daerah tahun 2025, pihaknya tidak memberikan preasure terlalu jauh. Namun tetap mendorong eksekutif untuk menarik peluang peluang lain.
“Syukur syukur bisa menggantikan sumber PAD yang hilang sekitar Rp.4,2 triliun dari revitalisasi aset aset disemua dinas yang dapat kita jadikan sumber pendapatan yang baru. Saya kira itu masih bisa dilakukan, tinggal pembahasan dan kajian teknisnya akan dilakukan di komisi-komisi bersama mitra kerjanya masing-masing,” harap mantan ketua PW GP Ansor Jatim ini.
Ditambahkan Cak Rofiq, alokasi anggaran untuk program makan siang bergizi gratis sebesar Rp.815 miliar itu merupakan estimasi hasil simulasi dan singkronisasi di Kemendagri melibatkan antara pemerintah pusat, provinsi maupun kabupaten/kota.
“Kami sangat mendorong program makan siang bergizi gratis itu berapapun plafon anggaran yang dibutuhkan Pemprov Jatim dapat dipenuhi dan direalisasikan di tahun 2025 mendatang,” pungkasnya. (pun)