Home POLITIKSBY : Dunia Estetika Harus Hadir Mendampingi Dunia Logika dan Etika Di Indonesia 

SBY : Dunia Estetika Harus Hadir Mendampingi Dunia Logika dan Etika Di Indonesia 

by Redaksi

SabdaNews.com – Presiden RI ke 6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meminta seluruh elemen bangsa mampu menghadirkan dunia estetika untuk  mendampingi dunia logika dan dunia etika dalam mengarungi perjalanan hidup berbangsa dan bernegara. Hal itu diperlukan agar Indonesia senantiasa teduh dan indah.

Terlebih memasuki tahun politik, suasana mudah menjadi panas. Demikian juga perekonomian dan bidang bidang yang lain. Oleh karenanya Indonesia yang kita cintai ini harus terus-menerus disiram dengan keindahan dunia estetika.

“Saya percaya dengan hadirnya seni dalam kehidupan masyarakat kita akan mendatangkan kedamaian, ketentraman, kasih sayang dan rasa persaudaraan sesama anak bangsa,” kata SBY saat sambutan Peresmian Museum & Galeri SBY-ANI di Pacitan, Kamis (17/8/2023) malam.

Keberadaan dari Museum & Galeri SBY-ANI, lanjut Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat juga bagian dari mewujudkan cita-cita mendiang istrinya Almarhumah Ani Yudhoyono yang ingin menjadi bagian dari dunia seni dan budaya agar Indonesia ke depan semakin indah dan makin ramai.

“Seniman terkenal dunia Pablo Picasso yang mengatakanseni itu untuk menghilangkan debu yang setiap hari melekat pada hati agar jiwa kita biar bersih. Makanya hati yang sering dibersihkan dari debu melalui pendekatan seni dan budaya  akan menjadi seperti jiwa jiwa yang penuh dengan kasih sayang,” tegas SBY.

Museum ini juga merupakan rekaman sekaligus narasi bagaimana kita dulu mengemban amanah rakyat mulai tanggal  20 Oktober 2004 hingga 20 Oktober 2014. Ini semua hakikatnya juga bagian dari  pertanggungjawaban moral kepada rakyat Indonesia.

“Artinya, ketika mengemban amanah pemerintahan dulu bersama Pak Jusuf Kalla dan bersama Pak Budiono serta para sahabat yang hadir pada malam hari ini,  yang pertama pemerintahan dulu era yang tidak mudah penuh tantangan dan permasalahan yang banyak. Tapi kita dulu tidak pernah menyerah, kita ingin berbuat yang terbaik untuk rakyat, for our people do the best yang bisa kita lakukan ini semua InsyaAllah akan tercermin dan ada di museum yang kita resmikan ini,” beber SBY.

Dalam museum ini, pihaknya juga ingin berbagi memori pribadi maupun memori bersama sahabat saat bersama sama di pemerintahan supaya bisa menembus dimensi waktu masa lalu, masa kini, dan masa depan.

“Kalau kita bisa melakukan atau bisa belajar dari masa lalu untuk masa kini dan membangun harapan ke masa depan. Semoga anak bangsa yang datang ke museum ini juga ikut belajar dari masa lalu berkaitan dengan masa kini dan kemudian mendapatkan inspirasi dan pelajaran bisa membangun harapan untuk masa depan supaya Indonesia menjadi lebih baik,” harapnya.

Memori pertama adalah kita dulu ingin berbuat yang terbaik dalam mengatasi semua permasalahan bangsa tanpa mengeluh dan tanpa menyalahkan masa lalu karena itu sudah menjadi tugas dan kewajiban..

“Kita juga ingin membuat Indonesia makin maju. Semangat tujuan dan visi kita itu  InsyaAllah ini semua juga tercermin dalam ruang-ruang bersejarah di museum yang akan segera kita resmikan,” jelas SBY.

Kita juga punya dream yang indah dulu dan berusaha sekuat tenaga untuk membikin mimpi itu menjadi kenyataan.  “Itulah memori yang pertama,” ujar Pepo panggilan akrab SBY oleh mendiang istrinya.

Memori kedua adalah kita dulu dalam mencapai tujuan, dalam mengemban misi kita memilih menggunakan cara yang patut. Tidak mau cara yang tidak patut,  seperti sering dikatakan oleh banyak orang yang disebut menghalalkan segala cara.

“Kita tidak mau meninggalkan apalagi melanggar dalam mencapai tujuan. Bahkan mengatasi permasalahan yang sangat berat seolah-olah tidak bisa kita lakukan tapi kita teguh pada sikap dan pendirian untuk tidak meninggalkan,  apalagi melanggar konstitusi pranata hukum, kaidah moral, etika dan nilai-nilai keadilan serta demokrasi,” tegasnya.

Diakui SBY, pilihan dengan prinsip ini untuk mengatasi masalah dan memajukan kehidupan bangsa tidaklah mudah. Namun kita harus sangat sabar, tetap tegar dan tidak pernah berhenti berikhtiar..

“Tetapi kita tidak pernah akan menyesal atas pilihan kita dulu atas prinsip yang kita anut dulu. Kita sungguh tidak ingin menyalahgunakan kekuasaan yang kita miliki,” dalihnya.

Sedangkan memori ketiga, bagaimana memaknai kekuasaan. Menurut SBY kekuasaan itu harus didapat secara sah. Dan menggunakan kekuasaan dengan baik dan benar.

“Alhamdulillah sebagian besar tujuan dan sasaran bisa kita capai. Semua fakta, data dan angka semuanya adalah kebenaran.  Itulah 3 memori berkaitan dengan kebersamaan kita dulu ketika mengemban tugas negara dan menjalankan amanat rakyat Indonesia,” jelasnya.

Tiga memori itu juga menyampaikan pesan moral kepada siapapun yang akan mengemban amanah di negeri ini pilihlah jalan yang baik dan benar. Memang yang ditempuh tidak mudah tapi itu berkah.

“Kami berharap ini nanti bisa menginspirasi generasi muda bahwa untuk mencapai tujuan yang besar seperti kita tidak ada jalan pintas, tidak ada resep ajaib, tidak seindah bulan purnama tetapi percayalah dengan pilihan prinsip cara yang benar, akurat apapun persoalan selalu ada jalan dan ada solusinya,” pungkas SBY. (pun)

You may also like

Leave a Comment