Home KESRARohani Ajak Mahasiswa STIT Muhammadiyah Bangil Kritisi Kinerja Dewan

Rohani Ajak Mahasiswa STIT Muhammadiyah Bangil Kritisi Kinerja Dewan

by Redaksi

PASURUAN.SabdaNews.com – Anggota DPRD Jatim Dapil Pasuruan – Problinggo Rohani Siswanto, dicecar mahasiswa dengan pertanyaan pertanyaan kritis tentang tugas pokok dan fungsi serta dan prilaku wakil rakyat yang kurang merakyat sehingga rakyat yang diwakili kesulitan menyampaikan aspirasi untuk diperjuangkan melalui lembaga legislatif.

Pertanyaan kritis itu terungkap saat wakil ketua Komisi A DPRD Jatim menggelar workshop
“Penguatan Peran Dunia Kampus Dalam Pembangunan Daerah” di Kampus STIT Muhamadiyah Bangil 2 Pasuruan, Senin (26/6/2023) kemarin.

Saat sesi tanya jawab, sejumlah mahasiswa langsung menyampaikan uneg–unegnya terkait peran mahasiswa saat menyampaikan dan memperjuangkan aspirasi masyarakat ke kantor DPRD terkesan dibatasi sehingga kerap kandas di tengah jalan.

Bahkan ketika mahasiswa mencoba nekad menerobos masuk untuk bisa bertemu wakil rakyat justru bisa berujung ke ranah pidana.

“Mahasiswa sering melakukan demo di kantor DPRD, tapi justru kami dihalang-halangi untuk bertemu dengan wakil rakyat. Ini kan bentuk memisahkan kami untuk berdialog dengan wakil rakyat. Ada polisi yang menghalangi, ada kawat berduri juga. Padahal kami datang dengan tujuan baik, tapi diperlakukan seperti itu ? ” kata salah satu mahasiswa yang hadir dengan mengenakan jaket almamaternya.

Mahasiswa yang lain mempertanyakan  keseriusan anggota dewan untuk merealisasikan tuntutan mahasiswa saat mereka datang menyampaikan keinginnnya pada anggota DPRD.

“Saya juga heran kenapa ketika kami menyampaikan sebuah tuntutan dan keinginan kok realisasinya lama, bisa berminggu minggu. sampai kami harus datang lagi tak kunjung  belum ada tindakan. Misalnya, waktu ada masalah di Kedawung. Uniknya begitu sekarang mau pemilihan baru kami diperhatikan dan direalisasikan ?” ungkap Mahasiswa STIT lainnya.

Tidak hanya soal aksi demo dan kekecewaan atas prilaku para wakil rakyat yang dianggap kurang aspiratif dan kuras serius dalam menjalankan tugasnya. Termasuk soal informasi terkait beasiswa untuk anak muda Pasuruan.

“Kami berharap agar informasi terkait beasiswa bagi mahasiwa atau pelajar di Pasuruan bisa disampaikan secara transparan dan semua pelajar dan mahasiswa dapat mengakses informasi tersebut,” kata Samit.

Mendapat pertanyaan yang cukup kritis tersebut, politisi Partai Gerindra menjawab dengan tenang dan gamblang, bahwa tim keamanan (polri) hanya menjalankan tugas, agar aksi demo berjalan aman dan tenang.

“Saya malah senang jika harus ketemu pendemo. Bagi saya sudah tidak jamannya lagi demo sambil bakar bakar ban. karena dampaknya kecil. Kalau mau demo ya kasih kami data, apa masalahnya dan solusi yang ditawarkan. Tapi kalau cuma orasi tapi gak menawarkan solusi ya susah, ” dalih politikus asal Pasuruan.

Rohani justru memberikan solusi jika aksi demo dan tuntutannya tidak direspon oleh anggota dewan. “Sekarang kan eranya medsos, ya viralkan saja. Biar masyarakat tahu wakilnya tidak amanah,” sarannya.

Kendati demikian, Rohani mengingatkan bahwa semua pengajuan bantuan dari pemerintah itu perlu proses dan waktu.

“Kecuali bencana dan peristiwa yang bersifat genting, kita tidak bisa langsung eksekusi karena membuat kebijakan itu harus lewat eksekutif, harus diprogramkan lewat APBD, masih butuh proses dan persetujuan keduanya. Sehingga kesannya jadi lama,” bebernya

Rohani bahkan menantang mahasiswa yang ingin mengundang dirinya untuk bisa mengeksplor tugas wakil rakyat. “Kalau hari ini saya yang undang, lain waktu saya berharap yang diundang,” tantangnya.

Ia menegaskan peran Kampus dan mahasiswa sangatlah penting, karena mahasiswa dianggap sebagai komponen terpelajar yang mampu menjembatani kebuntuan masyarakat dengan penyelenggara pemerintahan.

“Kalau mau demo soal anggaran misalnya, ya harus paham anggaran. jangan protes anggaran, pas saya beri buku APBD saya suruh baca yang benar, terus tak ajak diskusi eh malah gak balik lagi,” kelakar politikus murah senyum ini.

Selain Rohani Siswanto, turut pula  memberikan materi tentang pentingnya peran kampus dalam pembangunan desa, Sa’adah M.PdI Dosen tetap STIT Muhamadiyah Bangil Pasuruan.

“Pelaksaan pembangunan di desa dan daerah sangat relevan dan seharusnya melibatkan kampus. Misal untuk melakukan penelitian persoalan sebuah daerah, sehingga sinergitas dengan pemerintah daerah itu sangat penting., ini sesuai dengan Tridarma Perguruan Tinggi,” kata Sa’adah.

Sementara itu Asy’ari SH pemateri dari Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) mengajak mahasiwa dan masyarakat untuk tidak takut mengkritik pemerintah.

“Selama teman-teman memberi kritikan yang benar dan tidak bersifat menghina seseorang atau pejabat, jangan takut, teruslah berikan kritikan pada mereka,” harap Asy’ari.

Acara Workshop ini sendiri dihadiri oleh ratusan Mahasiswa STIT Muhamadiyah Bangil, sejumlah LSM, Pemuda Pancasila dan dibuka oleh Rektor STIT Iwantoro S.Pd. (pun)

You may also like

Leave a Comment