13
Politikus Fraksi Partai Gerindra DPRD Jatim ini menjelaskan, bahwa dengan dioperasikannya kembali rute penerbangan Jember-Surabaya diharapkan bisa memancing investor untuk berinvestasi di Jember.
“Pertumbuhan ekonomi sudah saatnya bangkit paska pandemi Covid-19, dan tentunya dengan beroperasinya bandara Notohadinegoro bisa menarik investor ke Jember untuk berinvestasi,” kata Satib.
Ia menerangkan dibukanya kembali rute penerbangan Surabaya-Jember ini untuk menghidupkan Bandara Notohadinegoro yang sempat vakum. Pesawat jenis Grand Caravan yang akan beroperasi tersebut tak ubahnya pengumpan untuk menghidupkan penerbangan komersial.
“Nantinya kalau permintaan banyak, okupansi banyak. Sehari saja ada 50 penumpang, berarti ke depan harus ada maskapai penerbangan yang mau membuka jalur ke Jember dengan kapasitas 50 penumpang,” terang Satib.
Pesawat yang melayani rute penerbangan Surabaya-Jember ini milik PT Amaya Alam Semesta. Rencananya, setiap hari akan ada dua kali penerbangan menuju dan dari Surabaya. Penerbangan pertama dengan rute Jember-Surabaya akan bertolak pada pukul 06.00 WIB dan rute Surabaya-Jember pada pukul 06.45 dengan waktu tempuh 30 menit.
Penerbangan kedua dijadwalkan pada sore hari. Keberangkatan pesawat rute Jember-Surabaya pada pukul 16.00 dan rute Surabaya-Jember pada pukul 16.45 WIB. (pun)