SabdaNews.com – Kendati beberapa hari lagi masa jabatan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa akan berakhir. Namun orang nomor satu di lingkungan Pemprov Jatim itu masih patut diwaspadai netralitasnya dalam pemilu serentak 2024 mendatang.
Terlebih pada pekan pertama bulan Desember 2023 lalu, perempuan yang juga Ketum PP Muslimat NU itu telah mendeklarasikan diri akan maju kembali di Pilgub Jatim 2024 dan secara tersirat mendukung pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka di Pilpres 14 Februari mendatang dihadapan ribuan anggota Muslimat NU Jatim.
Terbaru, pada hari ini, Selasa (19/12/2023) Gubernur Khofifah mendapat penghargaan sebagai Ibu Perangkat Desa Jatim dari PPDI Jatim bertepatan dengan peringatan HUT PPDI ke 17 di Surabaya. Tak ayal, muncul tanda tanya besar dan kekhawatiran terhadap netralitas dari Gubernur Jatim pada perhelatan pemilu serentak 2024 memanfaatkan PPDI.
Menanggapi hal tersebut, Jubir Tim Pemenangan Provinsi (Timprov) AMIN Jatim, Fauzan Fuadi menyatakan tidak terlalu khawatir. Sebab, para kepala desa dan perangkat desa sudah mengetahui rekam jejak PKB dan Menteri Desa Abdul Halim Iskandar yang juga ketua DPW PKB Jatim dalam memperjuangkan UU Desa hingga memperjuangkan perpanjangan masa jabatan kepada desa serta mengupayakan peningkatan anggaran Dana Desa.
“Perangkat Desa itu manusia manusia cerdas yang tidak mudah begitu saja digiring untuk menyepakati keputusan keputusan yang sebetulnya bertentangan hati nuraninya. Kita positif thinking terhadap apa yang dilakukan oleh Gubernur Jatim karena masih pada koridor yang dapat dibenarkan,” kata ketua Fraksi PKB DPRD Jatim saat dikonfirmasi Selasa (19/12/2023).
Sebaliknya, jika Gubernur Jatim melakukan hal hal yang berbau kecurangan dan tidak netral, kata Fauzan tentu pihaknya berharap seluruh elemen masyarakat ikut mengawasi, termasuk rekan rekan media.
“Sesuai intruksi ketum PKB sekaligus Cawapres Gus Muhaimin. Kalau ada yang berbuat tidak netral atau berbuat curang maka kita tinggal menviralkan. Sebab kontestasi Pilpres ini ibarat pertandingan sepak bola, siapa yang menjadi wasit dan pemain harus mematuhi aturan, jika tidak kita sebagai penonton tinggal teriak dan menviralkan,” dalih politikus muda asal Lamongan.
Fauzan menjelaskan bahwa kalau pasangan AMIN memenangkan Pilpres 2024, maka anggaran Dana Desa akan ditingkatkan hingga 5 miliar per desa.
“Itu sudah dikalkulasi dengan kemampuan APBN, sehingga desa nantinya bisa lebih maju dan berdaya. Itu juga bagian dari jargon Perubahan yang diusung AMIN,” bebernya.
Senada, penasehat Timprov AMIN Jatim Anik Maslachah menambahkan, bahwa pihaknya optimis masyarakat Jatim yang didominasi warga Nahdliyin akan memilih calon pemimpin bangsa sesuai dengan kesamaan ideologi yang mereka anut.
“Satu satunya pasangan Capres dan Cawapres yang merupakan kader asli NU bahkan masih cicit pendiri NU adalah Gus Muhaimin. Jadi kami optimis warga NU di Jatim akan mendukung dan memilih pasangan AMIN di Pilpres mendatang,” ujarnya.
Pertimbangan lainnya, kata wakil ketua DPRD Jatim, dukungan dari kiai dan pondok pesantren juga kian massif. Bahkan punjer (sentral) NU Jatim yaitu KH Anwar Mansur pengasuh Ponpes Lirboyo sekalikus rais syuriah PWNU Jatim sudah menyerukan kepada para santri dan alumni Lirboyo supaya mendukung pasangan AMIN.
“Ra Cholil As’ad Samsul Arifin Situbondo maupun pengasuh Ponpes Sidogiri Pasuruan juga memberikan dukungan yang sama. Begitu juga para Bu Nyai seperti Nyai Uci juga memberikan dukungan yang serupa, sehingga kami semakin yakin Pasangan AMIN bisa menang di Jatim,” tegas politikus asal Sidoarjo.
Mantan bendahara PW Fatayat NU Jatim ini menegaskan bahwa tidak semua cabang Muslimat NU satu suara mengikuti Ketum PP Muslimat NU untuk mendukung pasangan capres dan cawapres nomor urut 2.
“Saya mendapat kiriman video, ada beberapa cabang yang justru mengibarkan baner pasangan AMIN dalam pertemuan yang diselenggarakan di JX Internasional beberapa waktu lalu,” dalih Anik Maslachah.
Menurut Anik, pada Pilpres 2019 silam walaupun PKB mengusung pasangan Jokowi-KH Makruf Amin bisa memenangkan Jatim hingga kisaran 60 persen.
“Kalau Pilpres 2024, yang kita usung adalah ketum PKB Gus Muhaimin, tentu para kader PKB akan lebih mati-matian berjuang memenangkan pasangan AMIN. Saya optimis bisa meraih kemenangan diatas 60 persen di Jatim,” pungkasnya. (pun)