Sri Untari Bantu Sumur Bor dan Infrastruktur Jalan Deaa Terpencil Di Malang Selatan

by Redaksi

MALANG.SabdaNews.com – Kegiatan reses I tahun 2024 dilakukan anggota DPRD Jawa Timur di desa-desa terpencil. Seperti dilakukan Dr Sri Untari Bisowarno yang menggelar reses di Desa Arjosari dan Arjo Wilangun Kecamatan Kalipare Kabupaten Malang.

Dua Desa tersebut tergolong sangat terpencil di Kabupaten Malang. Lokasinya ada di ujung paling selatan Kabupaten Malang sisi barat dan berbatasan langsung dengan Kabupaten Blitar. Jarak untuk menuju ke dua desa itu antara 60 – 70 km dari pusat pemerintahan Malang.

“Iya disini desa yang cukup jauh dari pusat pemerintahan Kabupaten Malang, tapi secara sosial disini masyarakatnya hidup rukun dan tenang,” ujar Sri Untari disela kegiatan reses di Balai Desa Arjosari, Kalipare, Kabupatan Malang, Sabtu (23/11/2024).

Perempuan yang menjabat Ketua Komisi E DPRD Jatim ini mengatakan masyarakat disini bukan tanpa permasalahan. Dengan wilayah yang mayoritas warganya bermata pencaharian sebagai petani, aspirasi masyarakat tentu tidak lepas dari urusan pertanian. Ada yang mengusulkan Sumur Bor hingga Alat Mesin Pertanian (Alsintan).

“Aspirasi dari masyarakat disini yang paling banyak adalah urusan pertanian dan infrastruktur jalan,” ujar Sri Untari.

Usulan adanya Sumur Bor ini penting karena disini wilayah pertanian tadah hujan. Wajar jika mereka berharap ada sumur bor, agar bisa tetap menanam padi, jagung dan palawija lainnya sepanjang tahun.

“Selamai ini mereka banyak menanam tebu yang tidak terlalu membutuhkan banyak air,” sebutnya.

Dengan adanya usulan Sumur Bor ini, Sri Untari berjanji akan memperjuangkan  ke Pemprov Jatim untuk segera direalisasikan. Meskipun dekat dengan waduk Karangkates namun daerah ini tidak ikut dialiri dan termasuk dataran tinggi.

“Segera saya sampaikan ke Pemprov, bahwa disini daerah kering kalau tidak ada hujan. Karen ini perlu perhatian khusus,” tegas Ketua Umum Dekopin ini.

Daerah Kalipare ini, kata Untari dulunya adalah kawasan Hutan. Namun karena kebutuhan ekonomi masyarakat kini banyak ditanaman ladang tebu. Sayangnya, tebu ini tidak bisa menahan air sehingga ancaman potensi banjir bisa muncul.

“Tugas kita bersama, Pemprov dan Pemkab untuk menghidupkanlagi hutan yang gundul dengan tanaman ekonomi yang menghasilkan untuk masyarakat dan cepat panen,” ucapnya.

Aspirasi lainnya yang disampaikan warga saat reses ini adalah pembangunan infrastruktur jalan akses desa. DImana di daerah tersebut terdapat jalan rusak akibat kontur tanahnya gerak.

“Infrastruktur jalan ini penting untuk mobilitas ekonomi masyarakat. Karena disini tanahnya gerak maka perlu telaah infrastruktur model apa yang cocok dibangun di tanah gerak,” jelas Sekretaris PDI Perjuangan Jatim ini

Yang menarik, masyarakat di dua desa terpencil ini ternyata sangat mencintai kesenian tradisional. Mereka minta disediakan gamelan yang bisa dipakai untuk latihan menari, nembang, panem kromo dan sejenisnya.

“InsyaAllah kami akan realisasikan satu set peralatan gamelan, untuk melestasikan kebudayaan dan mengenalkannya kepada generasi muda di desa,” pungkas Untari. (pun)

You may also like

Leave a Comment